Medan, MISTAR.ID
Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Medan (Unimed), Tessa Simahate mengatakan kunjungan ke ruang koleksi saat ini hanya sekitar 1.200 orang. Sedangkan yang masuk ke dalam perpustakaan Unimed hanya di kisaran 2.500 hingga 3.000 orang per hari. Angka ini dinilai sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang ada.
“Banyak kalau kita melihat dari jumlah orangnya. Tapi ketika kita melihat persentasenya, itu sedikit karena jumlah mahasiswa Unimed itu mencapai 28.000,” kata Tessa, saat ditemui mistar.id, Selasa (9/7/24).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, lanjut Tessa, persentase untuk tingkat literasi yang baik di perguruan tinggi adalah 30 persen dari jumlah mahasiswa keseluruhan.
“Kalau jumlah mahasiswanya sekitar 25.000 berarti sekitar 6.000 sampai 8.000 seharusnya pengunjung kita. Tetapi memang gak sampai segitu. Kita hanya setengahnya. Berarti hanya 10 sampai 15 persen yang datang ke perpustakaan per hari,” imbuhnya.
Baca juga: Perpustakaan Umum Sintong Bingei Siantar Tetap Eksis di Era Digitalisasi
Disampaikannya, minat membaca seseorang tumbuh bukan hanya sekedar kebutuhan, namun dipengaruhi faktor kebiasaan dari kecil.
“Misalnya ditambah dengan dukungan teknologi yang ada sekarang makin membuat mahasiswa atau masyarakat malas membaca. Jadi dengan adanya Chat GPT, Google search engine itu membuat kita malas untuk membaca dan mengetahui akar masalah. Nah itu menjadi salah satu faktor yang membuat juga literasi di kampus tentu saja bukan hanya di Unimed tapi di kampus-kampus lain juga itu menurun,” ujarnya.
Untuk masuk ke perpustakaan, kata Tessa, pengunjung wajib scan kartu untuk login. Sehingga pihak perpustakaan mengetahui siapa saja yang datang berkunjung setiap hari selama satu tahun.
“Kita juga menghitung apakah orang yang datang silih berganti atau memang itu-itu aja. Itu juga menjadi faktor penting untuk kebutuhan perpustakaan kita,” tuturnya.
