Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Kesehatan terus meningkatkan penelitian dan pengembangan (Litbang) di bidang kesehatan dan pengobatan melalui pembiayaan baik dari dalam negeri maupun global.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Rizka Andalucia untuk menjawab kekhawatiran kecilnya anggaran penelitian dan pengembangan saat sidang dengan Komisi IX DPR, Senin (24/6/24).
Ia mengatakan, selain menggunakan anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk penelitian di bidang kesehatan, obat-obatan, dan pengembangan alat kesehatan, pihaknya juga mencari pendanaan dari Dana Abadi Badan Pendidikan (LPDP).
“LPDP juga menawarkan dana hibah penelitian bagi mahasiswa dan peneliti,” ujarnya.
Selain sumber dalam negeri, Bill Gates Foundation mendanai penelitian vaksin dan pengobatan penyakit tropis terabaikan di Indonesia melalui Gates Medical Research Institute (MRI).
Baca juga: Kemenkes Buka Tender Proyek Rp1 Miliar Beli Kondom
Menurut Andalucia, selain mempublikasikan hasil penelitian, Kementerian Kesehatan juga mendorong agar penelitian dapat diwujudkan menjadi produk nyata.
Dijelaskan bahwa peta jalan kementerian untuk meningkatkan penggunaan bahan lokal dalam pengobatan termasuk menganalisis bahan-bahan yang ada baik dari segi volume dan nilainya.
“Tantangannya adalah bagaimana membuat industri farmasi kita, yang memiliki lebih dari 200 perusahaan, tertarik menggunakan bahan lokal tersebut,” tambahnya.
Ia mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mencermati daftar obat dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk melihat mana yang paling banyak digunakan. Setelahnya, kementerian akan meminta produsen obat tersebut untuk lebih banyak menggunakan bahan lokal. (antara/hm17)
