21.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Mengenal Sosok Menteri BUMN Pertama yang Meninggal Dunia

Jakarta, MISTAR.ID

Tanri Abeng yang merupakan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama tutup usia, pada Minggu (23/6/24) sekira pukul 02.36 WIB di umur 82 tahun.

Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel). Dan dimakamkan usai waktu zuhur di Tanri Abeng University, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Almarhum diketahui merupakan salah satu pengusaha dan tokoh yang mempunyai peran penting di BUMN Indonesia.

Baca juga:Mantan Menteri BUMN era Presiden SBY Kenang Sosok Rizal Ramli, Teman Lama di Boston

Dirinya menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (saat ini Menteri BUMN) pertama di Indonesia di zaman Presiden Soeharto dan BJ Habibie.

Tanri memiliki berperan penting di beberapa BUMN besar di Tanah Air, seperti menjadi Komisaris PT Pertamina Persero, Komisaris Utama (Komut) PT Telkom Indonesia sampai Komut PT Bio Farma.

Dia juga memberikan sumbangsihnya di bidang pendidikan dengan membangun Universitas Tanri Abeng.

Diketahui Tanri lahir pada 7 Maret 1942 di Pulau Selayar, Sulawesi. Pasca kedua orang tuanya meninggal kala berumur 10 tahun, Tanri pindah ke Makassar untuk tinggal dengan kerabatnya.

Baca juga:Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Kembali Diperiksa KPK Atas Dugaan Korupsi Pengadaan LNG

Tanri berkembang sebagai pemuda cerdas. Itu tampak usai mengikuti program American Field Service (AFS) Exchange pasca menuntaskan pendidikan SLA di Makassar.

Lalu pulang ke Indonesia dan meneruskan pendidikan tingginya di Universitas Hasanuddin Makassar sampai tingkat 5. Dirinya melanjutkan pendidikan tingginya di Graduate School of Business Administration, University at Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS) sampai menerima gelar MBA.

Dia memulai karir menjadi Manajer Keuangan Union Carbide (sebuah perusahaan kimia dan plastik asal Amerika) di Jakarta pada 1969-1979.

Kariernya terus melejit sebagai Direktur dan CEO berbagai perusahaan besar di Indonesia dan Singapura.

Baca juga:Dampingi Menteri BUMN di Pabrik Minyak Makan Merah, Musa Rajekshah Minta Lebih Banyak Lagi Pabrik di Sumut

Selain itu pernah juga menjabat sebagai Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura tahun 1971-1976 dan Manajer Pemasaran Union Carbide Singapura pada 1977-1979.

Kemudian tahun 1979 ke perusahaan bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia dan sebagai CEO di perusahaan tersebut. Tanri pun merubah nama perusahaan itu menjadi Multi Bintang Indonesia.

Related Articles

Latest Articles