Medan, MISTAR.ID
Namun, kesalahan dan tingginya frekuensi penggunaan alat-alat tersebut juga bisa merusak alat pendengaran manusia, terutama gendang telinga.
Dokter spesialis THT sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dr Siti Masliana menjelaskan beberapa dampak buruk dari pemakaian sejumlah alat dengar tersebut.
“Dampak buruk tergantung berapa lama pemakaian. Penggunaan headset yang lama jangan sampai mengganggu fungsi pendengaran,” tulisnya saat dihubungi mistar.id melalui aplikasi pesan, Sabtu (22/6/24).
dr Siti juga menambahkan, penggunaan headset yang terlalu menekan telinga bisa berdampak buruk.
“Penggunaan headset dengan frekuensi yang tinggi dan terlalu menekan telinga, akan menimbulkan radang pada liang telinga kita,” jelasnya.
Ia mengimbau, sebaiknya pemakaian headset dihentikan sementara jika sudah ada rasa tidak nyaman pada telinga.
“Sebaiknya, ketika telinga sudah tidak nyaman dan berdengung karena paparan suara headset, sebaiknya dihentikan sementara penggunaannya,” lanjutnya.
Terpisah, Gustriani Ningsih, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UMSU, mengaku sangat sering memakai headset.
“Menurut saya, dengan memakai headset itu lebih tenang dan membuat saya lebih fokus pada sesuatu,” katanya saat ditemui di UMSU, Jalan Kapten Muchtar Basri, Glugur Darat.
Namun ia juga menyadari bahwa menggunakan headset terlalu sering bisa membuat fungsi pendengaran menjadi terganggu.
“Tau. Jika digunakan terlalu sering dan berkepanjangan dengan volume besar akan membuat pendengaran rusak,” pungkasnya. (berry/hm17)
