19.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

IHSG Bertahan di Zona Hijau, Rupiah Melemah Dekati Rp16.500

Medan, MISTAR.ID

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan menguat di kisaran 6.838.

Diperdagangan hari ini, Jumat (21/6/24), sejumlah bursa di Asia juga ditransaksikan mixed, dimana sebagian bursa di China memimpin koreksi.

“Kinerja IHSG melanjutkan penguatan di sesi perdagangan pagi, setelah pada perdagangan kemarin IHSG juga mampu menguat di tengah tekanan mata uang Rupiah,” kata Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin.

Mata uang Rupiah, sambung Gunawan, juga masih melanjutkan pelemahan. Di sesi perdagangan pagi, Rupiah terpantau melemah di kisaran level 16.470 per US Dollar.

Baca juga: Hari ini, IHSG dan Rupiah Menguat di Level 16.390 per US Dollar

“Kinerja mata uang Rupiah mengalami tekanan, sekalipun US Dollar juga tidak didukung oleh sejumlah indikator keuangan yang membaik. Kinerja USD Index, imbal hasil US Treasury yang relatif stagnan pada dasarnya tidak memberikan dorongan penguatan pada US Dollar,” bebernya.

Sementara itu, US Dollar sendiri juga terpantau bergerak relatif stabil terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya. Kebijakan BI yang mempertahankan bunga acuan memang tidak banyak membantu Rupiah untuk menguat di pasar spot. Karena pasar justru tengah dibayangi suku bunga acuan The FED yang tinggi untuk waktu yang lama.

“Sehingga sebaiknya mewaspadai potensi tekanan yang berpeluang terjadi pada IHSG, seiring dengan pelemahan Rupiah ditambah dengan minimnya agenda ekonomi pada hari ini. Saya menilai IHSG masih berpeluang untuk berayun dalam rentang 6.770 hingga 6.870. Sementara Rupiah, diproyeksikan berada dalam rentang 16.430 hingga 16.490,” jelasnya.

Disisi lain, pasar keuangan di tanah air pada dasarnya belum didukung sentimen fundamental yang mampu mendorong penguatan. Selanjutnya, harga emas ditransaksikan menguat di kisaran $2.360 per ons troy nya. Harga emas cenderung menguat seiring dengan memburuknya tensi geopolitik global.

“Emas cenderung dirugikan dengan arah kebijakan The Fed sejauh ini,” pungkasnya. (anita/hm20)

Related Articles

Latest Articles