19.1 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Konsul Muda Motivasi Mahasiswa FIS UINSU Ikuti Studi dan Berkarir di Jepang

Medan, MISTAR.ID

Program Studi Sosiologi Agama dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menggelar seminar internasional dengan tema ‘Budaya Etos Kerja Orang Jepang: Kiat Sukses Membangun Karir dan Persiapan Studi di Jepang’, pada Kamis (20/6/24).

Seminar yang digelar di aula kampus FIS UINSU ini menghadirkan narasumber Konsul Muda dari Konsulat Jepang di Kota Medan, Mr Asano Shunya, didampingi Staf Konsulat Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Utari. Kegiatan dipandu oleh Dosen Prodi Sosiologi Agama, Ahmed Fernanda Desky.

Shunya dalam pemaparannya menyebutkan, saat ini ada 888 beasiswa dari pemerintah Jepang yang sudah diberikan kepada mahasiswa asal Indonesia. Menurut Shunya, beasiswa ini merupakan yang terbesar di dunia.

Baca juga:UINSU Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum MBKM

Ia menjelaskan, saat ini ada 5.792 orang mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang belajar di Jepang. Selain dalam konteks demokrasi, Indonesia justru mendapatkan bonus demografi di mana jumlah populasi stabil dan dapat memberangkatkan tenaga kerja.

Hal ini berbanding terbalik dengan Jepang yang angka kelahirannya menurun mencapai 0.99 persen di Tokyo. Kondisi ini membuat Jepang kekurangan tenaga kerja. Shunya membagikan tips bagaimana agar sukses untuk generasi ke depannya.

“Di Jepang itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, setidaknya ada 3 tips untuk bisa sukses yaitu, tepat waktu, disiplin dan belajar bahasa Jepang, apalagi orang Indonesia itu friendly (ramah) itu jadi modal sosial yang sangat baik,” ujar Shunya yang sudah lebih dari 2 tahun bertugas di Kota Medan.

Sementara itu, Utari menambahkan, di Jepang saat ini ada program beasiswa ‘Monbukagakusho’ atau MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology), dengan jumlah penerima sebanyak 102 ribu orang setiap tahunnya.

Baca juga:Kehadiran Kampus UINSU di Tuntungan Bawa Berkah Bagi Warga Sekitar

Adapun fasilitas yang didapat antara lain tidak adanya ikatan dinas, bebas biaya pendaftaran, tiket pesawat pulang dan pergi, gratis pembuatan visa pelajar bebas biaya kuliah, matrikulasi, serta biaya ujian masuk.

“Supaya lolos program beasiswa ini juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain, mengasah kemampuan bahasa Inggris atau Jepang, mengantisipasi pertanyaan dari pewawancara, mempertajam motivasi belajar di Jepang, memberikan jawaban yang lugas dan tidak memikirkan diri sendiri,” ujar Utari.

Sementara itu Dekan FIS, Nursapia Harahap mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan HMJ Sosiologi Agama.

“Kita harus belajar banyak dari masyarakat Jepang, apalagi soal kedisiplinan waktu dan tertib, ini menjadi modal sosial untuk membangun sebuah negara yang maju pula,” ujarnya.

Baca juga:UINSU Terima Pendampingan Pengawas Internal dari Itjen Kemenag

Sedangkan Ketua HMJ Sosiologi Agama, Fitra Yusdarly Harahap berharap, melalui seminar ini, mahasiswa-mahasiswi UINSU, khususnya dari FIS mendapatkan akses informasi bagaimana dapat melanjutkan studi di Negeri Sakura.

Salah seorang mahasiswi, Siti Nurcahayati mengaku, dari seminar yang diikuti menambah ghirah untuk melanjutkan studi ke Negeri Matahari Terbit itu.

“Senang sih, bisa tahu bagaimana prinsip etos kerja budaya jepang. Begitu pula dengan tips dan trik yang diberikan untuk mencapai kesuksesan,” ucap Siti. (azmie/hm16)

Related Articles

Latest Articles