Jakarta, MISTAR.ID
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia 15 hingga 24 tahun di Indonesia yang tidak bekerja dan tidak sedang bersekolah (NEET).
Menanggapi situasi ini, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja di Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh menawarkan kartu prakerja.
Menurutnya, salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi pengangguran di kalangan Gen Z melalui program pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Ini menjadi salah satu instrumen penting dalam program kartu Prakerja.
“NEET untuk yang lifelong learning program, salah satunya Prakerja. Ini untuk reach out kita menyerap lulusan-lulusan yang memang diutamakan belum bekerja,” kata Chairul, Jakarta, Rabu (12/6/24).
Baca juga: Faktor Gender dan Pendidikan Sebabkan Banyak Pengangguran di Sumut
Program kartu Prakerja dirancang untuk memberikan kesempatan bagi para angkatan kerja yang tidak sedang menempuh pendidikan formal untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Chairul menjelaskan bahwa program ini menawarkan berbagai macam pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang sekarang.
Selain itu, pemerintah bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan pengusaha sedang memetakan kebutuhan pasar kerja untuk 5-10 tahun mendatang.
