Korsel juga mencatat angka bunuh diri yang dilakukan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Masalah lain yang dihadapi Korsel adalah akhir-akhir ada penurunan jumlah kelahiran baru.
Baca juga: Dampak Kebijakan Pemerintah Korsel, Ribuan Dokter Magang Mogok Kerja
Pemerintah Korsel sendiri telah membuat kebijakan untuk mengeluarkan dana sekitar 200 miliar dolar AS (sekitar Rp3.123 triliun) selama 16 tahun terakhir guna mendorong pertumbuhan penduduk.
Forum Ekonomi Dunia pun telah memperingatkan, jika angka kelahiran masih tetap rendah dan terus berlanjut, maka populasi manusia di Korsel akan berkurang setengah dari angka kelahiran saat ini dan juga pada akhir abad ini.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada tahun lalu sudah memperingatkan bahwa “waktunya hampir habis” dan mendesak pihak berwenang agar bekerja keras menangani masalah rendahnya angka kelahiran. (antara/hm17)
