MISTAR.ID
Penyanyi Taylor Swift menjadi korban dari kemajuan Artificial Intelligence (AI). Dimana, foto Taylor dibuat berunsur porno dan tersebar secara luas di platform media sosial besar, seperti Twitter (X).
Foto-foto tersebut telah dilihat oleh puluhan juta orang sebelum akhirnya dihapus dari platform. Namun, Swift bukan satu-satunya artis atau individu yang menjadi korban dari teknologi ini. Orang-orang biasa juga bisa terkena dampak dari kejahatan semacam ini.
“Kami telah melihat dampaknya terhadap siswa sekolah menengah dan orang-orang di militer; ini memengaruhi berbagai kalangan,” kata Daniel Citron dari Fakultas Hukum Universitas Virginia, Selasa (30/1/24).
Untuk itu, pakar keamanan komputer David Jones dari Firewall Technical menyarankan siapa saja yang tidak ingin menjadi korban penyalahgunaan gambar AI agar mengambil langkah signifikan. Salah satu caranya hanya membagikan foto kepada orang-orang terdekat dan terpercaya.
Baca juga: X Hilangkan Nama Taylor Swift di Hasil Pencarian
“Anda tidak pernah tahu siapa yang bisa melihat profil Anda,” kata David.
Namun yang paling penting adalah membatasi konten yang dibagikan. Tips ini perlu diingat karena banyak pelaku yang melakukan balas dendam dengan membagikan foto pribadi korban, termasuk yang berkonten dewasa.
Terakhir, hal yang sering diingatkan adalah menggunakan kata sandi yang sulit ditebak. Dengan begitu, dapat menyulitkan pelaku untuk membobol akun dan mengakses foto serta video di dalamnya.
“Mereka mungkin mencoba membobol kata sandi, sehingga dapat mengakses foto dan video yang dibagikan di akun Anda. Jangan pernah menggunakan kata sandi yang mudah ditebak dan hindari menuliskannya,” jelasnya. (cnbc/hm20)
