Madrid, MISTAR.ID
Spanyol sempat menduduki lima besar kasus terbanyak saat Covid-19 mulai menyerang Eropa awal 2020. Negara ini melakukan penguncian hingga 3 bulan karena menjadi salah satu negara dengan kematian tertinggi di Eropa yakni, 28.385 orang.
Di Spanyol kota La Marina di wilayah barat laut Galicia dikunci (lockdown) mulai, Minggu (5/7/20). Penguncian akibat melonjaknya kasus virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China ini.
Sekitar 70 ribu warga dilarang meninggalkan rumah. Pertemuan dibatasi di bawah 10 orang. “Saat ini ada 106 kasus positif dari hari sebelumnya 21 kasus,” ujar pejabat kesehatan regional Galicia, Jesus Vavquez pada konferensi pers
Penguncian di La Marina akan dilakukan hingga 10 Juli 2020. Sebelumya akhir pekan kemarin, wilayah Catalonia juga sudah melakukan hal serupa. “Penting bagi kita menaikkan level pengetatan untuk melihat apa hasilnya ke depan … dan mengisolasi diri dari kemungkinan pertumbuhan kasus,” sebutnya.
Baca Juga:Akui Posisi Madrid Mendekati Juara La Liga Spanyol, Zidane Enggan Bercakap Besar
“Pembatasan sosial dan lockdown terukur jadi kunci menurunkan kurba. Sekaranf, ini dibutuhkan kembali untuk menyetop penyebaran,” tulis Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa.
Sementara itu, Yunani akan menutup perbatasannya untuk Serbia hingga 15 Juli. Lonjakan virus corona menjadi penyebab. Serbia mengumumkan keadaan darurat di ibu kota Beograd pada Jumat kemarin. Negara Balkan ini mencatat kenaikan tertinggi dari kasus April lalu.
“Yunani telah mengambil keputusan setelah menganalisis data epidemiologis,” kata Juru Bicara Pemerintah Yunani Aristotelia Peloni.
Pariwisata menyumbang seperempat dari PDB Yunani. Namun wisatawan diberi bar codes khusus dengan rincian negara mana saja yang mereka kunjungi 15 hari terakhir.
Yunani sendiri mencatat 200 kematian karena Covid-19. Meski demikian, negara itu telah membuka kembali pintu bagi turis untuk berwisata.(cnbcindonesia/hm10)
