21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

Pesawat Osprey Milik AS Jatuh di Jepang

Yakushima, MISTAR.ID

Sebuah pesawat militer Osprey milik Amerika Serikat mengalami kecelakaan dan jatuh di lepas pantai Jepang, Pulau Yakushima, Rabu (29/11/23). Pesawat ini membawa delapan awak. Seorang juru bicara penjaga pantai membenarkan kejadian tersebut.

“Kami menerima informasi pada pukul 14:47 (0547 GMT), bahwa Osprey milik militer AS jatuh di Pulau Yakushima. Dari delapan awak yang ada di dalam pesawat, satu dikabarkan meninggal dunia,” jelas juru bicara yang tidak disebutkan namanya, Kamis (30/11/23).

Osprey tersebut dilaporkan berangkat dari pangkalan AS di Iwakuni, wilayah Yamaguchi, menuju pangkalan Kadena di Okinawa. Jenis pesawat ini adalah CV-22 Osprey yang dimiliki oleh pangkalan udara AS Yokota di Tokyo, ibu kota Jepang.

Bell Boeing V-22 Osprey merupakan pesawat militer tiltrotor multi misi Amerika dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL) serta lepas landas dan mendarat pendek (STOL). Desainnya memadukan kemampuan helikopter konvensional dengan jarak tempuh tinggi dan kecepatan pesawat turboprop.

Baca juga: Sebanyak 25 Unit Pesawat N219 Milik PT Dirgantara Indonesia Dipasarkan di China

Mesin dan baling-baling pada setiap sayap Osprey dapat berputar ke posisi depan setelah lepas landas. Meskipun dianggap sebagai pesawat canggih, Osprey memiliki  julukan sebagai widowmaker.

Sejak tahun 1992, tercatat 15 kecelakaan hull loss atau kecelakaan dengan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, mengakibatkan lebih dari 50 kematian. Kecelakaan di Jepang ini terjadi beberapa bulan setelah tiga Marinir AS tewas saat menggunakan MV-22B Osprey dalam latihan militer di Australia.

Meskipun secara statistik tingkat kecelakaan V-22 lebih rendah dibandingkan beberapa pesawat militer lain, sejumlah insiden kecelakaan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan pesawat ini. Pada tahun 2022, juru bicara AU AS menyatakan bahwa varian Marinir, MV-22, memiliki tingkat kecelakaan sekitar 3,16 per 100.000 jam terbang. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles