15.5 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Milisi di Tepi Barat Eksekusi 2 Pria Palestina yang Dituduh Informan Israel

Ramallah, MISTAR.ID

Kelompok Militan Palestina di Tepi Barat mengklaim telah membunuh dua pria yang dituduh berkolaborasi dengan otoritas Israel dan menggantung mayat keduanya sebagai peringatan.

Brigade Tulkarm–kelompok yang berbasis di kota Tulkarm, Tepi Barat– dalam pernyataannya mengatakan, tidak ada kekebalan bagi informan atau pengkhianat terhadap kedua pria yang diduga terkait dengan faksi Fatah.

“Kami selalu memantau dan akan meminta pertanggungjawaban,” bunyi pernyataan tersebut, merujuk kepada siapa pun yang melakukan hal serupa.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Serang Gudang Militer Sierra Leone

Satu rekaman yang dibagikan di saluran Telegram Brigade Tulkarm menunjukkan seorang pria mengakui bekerja dengan pihak keamanan Israel dan memberikan rincian kegiatannya.

Rekaman lain, yang belum terverifikasi, menunjukkan dua mayat yang digantung di dinding dan tiang listrik di depan kerumunan massa yang marah.

Brigade Tulkarm mengatakan, siapa pun yang telah bekerja dengan layanan keamanan Israel memiliki waktu hingga 5 Desember untuk datang dan bertaubat.

Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia, salah satu kelompok hak asasi Palestina, mengkritik pembunuhan di luar sistem peradilan. Meski begitu mereka menuding bahwa otoritas Israel harus bertanggung jawab karena merekrut agen Palestina.

Tidak ada komentar dari Otoritas Palestina, yang menguasai pemerintahan di Tepi Barat, dan tidak ada komentar langsung dari pihak keamanan Israel.

Insiden terbaru itu merupakan bukti ketegangan yang semakin meningkat di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Kekerasan semakin meningkat sejak awal perang di Gaza akibat serangan militer Israel semakin intensif.

Eksekusi publik terhadap warga Palestina yang dituduh berkolaborasi dengan Israel sangat terjadi dalam beberapa tahun terakhir, setelah Intifada Kedua dua dekade lalu.

Baca Juga: Usai Jeda Kemanusiaan, Israel Siap Lanjutkan Perang dengan Kekuatan Penuh

Tepi Barat menjadi sangat tidak stabil beberapa dekade selama 18 bulan sebelum serangan itu, tetapi serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu dan bombardir Gaza oleh pasukan Israel setelahnya.

Ratusan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel dan penduduk pemukiman dalam enam minggu terakhir. Pasukan keamanan Israel juga telah melakukan ribuan penangkapan, dengan konfrontasi berulang dengan demonstran Palestina. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles