31.5 C
New York
Saturday, August 3, 2024

172 Investor Dalam Negeri Berminat Investasi di IKN

Jakarta, MISTAR.ID

Sebanyak 305 surat pernyataan minat investasi atau letter of intent (LoI) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dari investor dalam negeri dan luar negeri diserahkan ke pemerintah.

“Dari 305 (LoI), yang 172 itu investor Indonesia. Jadi memang tampak bagaimana kecepatan para penanam modal domestik,” sebut Deputi Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN, Agung Wicaksono, pada Senin (20/11/23).

Sementara133 sisanya merupakan minat investasi asing. Seperti Singapura menempati posisi kedua dengan 27 LoI, Jepang 25 LoI, Malaysia 19 LoI dan China 19 LoI. Ada juga Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa lainnya.

Baca juga:Pemerintah Siapkan Moda Transportasi Tanpa Awak di Ibu Kota Nusantara

Agung menyebutkan, penyebab investor Indonesia lebih banyak ketimbang penanam modal asing.

“Sejak dari one on one meeting awal hingga kesepakatan, ini banyak lebih cepat dijalani. Lebih sat set dalam tahapan mengkaji antara risiko dan keuntungannya, juga membuat keputusan hingga sampai pada kesepakatan,” imbuhnya.

Dia menuturkan, investor asing telah masuk ke IKN. Tetapi statusnya adalah kolega dari perusahaan di dalam negeri. Contohnya, sejumlah proyek kemitraan antara investor domestik dan internasional dalam pembangunan IKN.

Baca juga:Awal Tahun 2024, ASN dan TNI-Polri Pindah ke Ibu Kota Nusantara

Itu antara lain Hotel Nusantara dan Swiss Hotel (Accor Group Swiss), Nusantara Intercultural School dengan JIS, PLN untuk PLTS 50 megawatt (MW) dengan Sembcorp Singapore,  Training Center PSSI dan FIFA, Rumah Sakit (RS) Mayapada dan Apollo Hospital India, serta Pakuwon dengan Marriot International AS.

Pemerintah akan melaksanakan peletakan batu pertama tahap III IKN mulai bulan Desember 2024, dengan angka investasi mencapai Rp 10 triliun.

Otorita IKN mematok jumlah investasi yang masuk mencapai Rp 45 triliun hingga akhir tahun 2023.

Baca juga:Wah! Ada Tol Bawah Laut yang Nyambung ke Ibu Kota Nusantara

Saat ini pemerintah telah meletakkan batu pertama gelombang II dimulai. Nilai investasi groundbreaking mencapai Rp 12,5 triliun. Sementaranilai investasi tahap I sebesar Rp 23 triliun.

Bidang investasi pada periode II lebih bermacam-macam dan banyak, mulai dari pembangunan RS, sekolah, bank pemerintah hingga lembaga negara. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles