25.1 C
New York
Sunday, July 21, 2024

Pasar Keuangan Bergerak Sideways Sepekan ke Depan

Medan, MISTAR.ID

Keputusan lembaga pemeringkat internasional Moody’s menurunkan outlook rating kredit Amerika Serikat (AS) menjadi negatif di akhir pekan, seharusnya tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan di Asia.

“Walaupun terpantau posisi Dow Futures berada di zona merah pada perdagangan hari ini. Namun, pelaku pasar tengah fokus pada pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden AS Joe Biden,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, Senin (13/11/23).

Meski demikian, sambung Gunawan, hubungan antar kedua negara tersebut sejauh ini belum bisa dipastikan akan membawa kabar positif bagi pasar keuangan. Meskipun akan membahas isu-isu ekonomi strategis, tetapi pertemuan tersebut masih belum bisa dipastikan akan membawa kabar positif di pekan ini.

“Pada perdagangan awal pekan ini, sejumlah kinerja indeks bursa di Asia bergerak sideways (tetap atau tidak naik tidak turun) dengan kecenderungan menguat,” ungkapnya.

Baca Juga : Akhir Pekan, Tekanan di Pasar Keuangan Berlanjut

Sejauh ini pelaku pasar akan menanti rilis data inflasi AS pada perdagangan besok (Selasa), yang akan menjadi motor penggerak pasar selanjutnya. “Data inflasi tersebut nantinya akan jadi pembanding terhadap pidato The FED di pekan sebelumnya yang dinilai bernada hawkish,” imbuhnya.

Di sisi lain, untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini berpeluang ditransaksikan di kisaran level 6.780 hingga 6.830. Pelaku pasar pada hari ini akan bersikap wait and see ditengah minimnya rilis data ekonomi selama sepekan ke depan.

“Pada sesi pembukaan perdagangan hari ini tercatat IHSG ditransaksikan naik tipis di kisaran level 6.832,53. Selama sepekan ini, pasar saham berpeluang mendapatkan banyak kejutan yang tak terduga. Namun perlu juga untuk diwaspadai kejutan pasar yang justru berpeluang menekan kinerja pasar saham,” jelasnya.

Sementara itu, mata uang Rupiah diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan pekan ini. Imbal hasil US Treasury dan USD Index mengalami penguatan tipis.

Baca Juga : Analis: Pasar Keuangan akan Diselimuti Ketidakpastian

Mata uang Rupiah diproyeksikan masih akan cukup stabil di kisaran 15.650 higga 15.700. Pada perdagangan pagi ini Rupiah masih cukup stabil dikisaran 15.690 per US Dolar. Kejutan pada mata uang Rupiah diproyeksikan akan terjadi di pekan ini. Dimana data inflasi AS akan menjadi penggerak kinerja mata uang dunia.

“Mata uang Rupiah memiliki potensi kemungkinan yang sama besar baik untuk menguat maupun sebaliknya. Hal yang sama juga ditunjukan oleh harga emas, dimana pada pagi ini ditransaksikan di stabil di level $1.940 per ons troy. Emas masih cukup stabil setelah sempat terpuruk di akhir pekan pada perdagangan waktu Amerika,” tutup. (anita/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles