27.7 C
New York
Sunday, August 11, 2024

Pertamina dan Garuda Berhasil Gunakan Bioavtur Ramah Lingkungan dalam Penerbangan Komersil

Jakarta, MISTAR.DI

PT Pertamina (Persero) dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan komersil pertama memakai bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur, pada Jumat (27/10/23).

Ceremonial Flight Sustainable Aviation Fuel itu berlangsung di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan tujuan Bandara Adi Soemarmo (Surakarta) dan pulang lagi ke Jakarta.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution menjelaskan, SAF ini menjadi bukti kontribusi kooperatif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai usaha penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission. Apalagi, Pertamina mempunyai komitmen dalam mensupport tercapainya target NZE Indonesia, dengan mengembangkan roadmap aset dekarbonisasi dan pembangunan green business, termasuk SAF bagi lini aviasi.

Baca juga: CEO Garuda Indonesia: Pramugari Tidak Dilarang Kenakan Hijab

“Penerbangan khusus ini bakal sebagai tonggak sejarah di industri aviasi yang berkesinambungan. Masyarakat juga akan merasakan pengalaman baru, penggunakan energi terbarukan dan berkontribusi secara langsung pada penyusutan emisi,” kata Alfian.

Perjalanan Pertamina SAF telah diinisiasi mulai tahun 2010 lewat Research & Technology Innovation Pertamina, melalui penelitian pengembangan produk dan katalis.

Tahun 2021, PT Kilang Pertamina Internasional pun sukses menciptakan SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit yang sudah mengalami tahapan pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau, dengan daya tampung 1.350 kilo liter (KL) per hari.

Baca juga: Garuda Indonesia Mulai Terapkan Aturan Kemenhub soal Prokes Perjalanan Selama Transisi Endemi Covid-19

Lewat perpaduandengan stakeholder terkait, produk SAF itu kemudian melaluirangkaian uji coba pada mesin dan unit kapal terbang. Rentetan pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 kepunyaan PT Dirgantara Indonesia, hingga uji terbang pesawat komersil milik Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023 pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia.

Produk Pertamina SAF nantinya bakal dijual dan didistribusikan lewat subholding PT Pertamina Patra Niaga. Hasil dari rangkaian pengujian yang sudah dilaksanakan, menampilkan performa SAF J2.4 memiliki kualitas serupa dengan avtur konvensional.

Ini sebagai jawaban atas komitmen Pertamina dalam penyediaan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan dan sudah dipakai untuk commercial flight.

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia Bahas Restrukturisasi Kinerja Perusahaan di Kampus

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiadi menuturkan, mereka sudah melakukan penerbangan komersial pertama dengan sejumlah penumpang dari Soekarno Hatta menuju Adi Soemarmo.

“Kita sukses memakai biofuel untuk penerbangan komersial. Ini merupakan keseriusan kami, jadi berharap Garuda Indonesia dipersepsikan menjadi perusahaan yang kedepankan keberlanjutan dan masa depan anak cucu kita,” kata Irfan.

Pengembangan SAF sebagai salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus menggapai target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Semua usaha dimaksud beriringan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (cnbc/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles