Medan, MISTAR.ID
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencatat ada 9 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di 2022. Seperti di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Barat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tanjung Balai, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan Deliserdang.
Tapanuli Selatan mencatat angka revalensi stunting tertinggi, yaitu 39,40 % pada tahun 2022, yaitu mengalami kenaikan 8,60% dari tahun 2021 sebesar 30,80%, disusul Tapanuli Tengah ada 30,50% di 2022 dimana tahun 2021 ada diangka 25,30% dan Humbang Hasundutan 29,60% sedangkan tahun 2021 masih 26,70%.
Sedangkan untuk Nias Barat 29,40% pada 2022 sedangkan di 2021 hanya 27,90%; Tapanuli Utara di tahun 2022 ada diangka 27,40% tahun 2021 masih 26,70%; Tanjung Balai di tahun 2022 tercatat 26,90% tahun sebelumnya 26,10%.
Serdang Bedagai di tahun 2022 ada 21,10% tahun 2021 tercatat 20,00%; Tebing Tinggi tahun 2022 tercatat 19,60% tahun 2021 masih 17,30% dan Deli Serdang di tahun 2022 tercatat 13,90% sedangkan di 2021 masih tercatat 12,50%.
Baca Juga: Cuaca Buruk, PLN Imbau Masyarakat Tidak Sering Gunakan Perangkat Elektronik
Untuk menekan angka stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut terus bekerja maksimal untuk melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif bersama semua pihak.
“Kalau intervensi spesifik ini ada di kesehatan yang memang gaweannya kesehatan. Bentuknya mulai dari remaja putri. Bahkan sudah dari jauh diawal kita lakukan aktivitas yang kita nilai itu akan menganggulangi stunting sampai di masa depan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumut, Hamid Rijal Lubis SKM MKes, pada Mistar, Jumat (1/9/23).