18.4 C
New York
Monday, October 7, 2024

Indonesia dan Boeing Menandatangani Kesepakatan Penjualan Jet Tempur F-15

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Pertahanan Indonesia dan pembuat pesawat Amerika Serikat, Boeing, telah menandatangani perjanjian penjualan 24 jet tempur F-15EX untuk membantu memodernisasi armada negara Asia Tenggara yang menua.

Pihak dari Boeing mengatakan, pejabat dari kementerian dan seorang eksekutif Boeing menandatangani nota kesepahaman di fasilitas Boeing St Louis, Missouri, pada hari Senin (21/8/23).

Namun dalam kesepakatan itu mereka menggarisbawahi bahwa transaksi tersebut harus mendapat persetujuan pemerintah AS.

“Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan bangsa kita dengan kemampuannya yang canggih,” kata Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menirukan  pernyataan Boeing.

Baca juga: Boeing-AirNav Berkolaborasi Jajaki Untuk Meningkatkan Manajemen lalu lintas Dirgantara

Boeing dan kementerian pertahanan tidak memberikan perincian tentang nilai kesepakatan itu.

F-15EX adalah versi paling canggih dari F-15, dengan kontrol penerbangan fly-by-wire digital, sistem peperangan elektronik baru, kokpit digital dan sistem misi serta kemampuan perangkat lunak terbaru.

Menhan Prabowo dan pejabat AS, Lloyd Austin, membahas pengadaan yang direncanakan selama kunjungan Austin ke Jakarta tahun lalu.

Indonesia telah meningkatkan pembelanjaan pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir untuk merombak armadanya, yang mencakup jet F-16 buatan AS serta Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia.

Baca juga: Ada Cacat di Ekor Pesawat, Boeing Hentikan Pengiriman 787 Dreamliner

Tahun ini, Jakarta membeli 42 jet tempur Dassault Rafale seharga US$8,1 miliar.

Mereka juga telah membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dalam kesepakatan senilai US$800 juta yang menuai kritik karena pesawat tersebut dianggap terlalu tua.

Tahun lalu, AS juga menyetujui potensi penjualan pesawat F-15ID dan peralatan terkait ke Indonesia dalam kesepakatan senilai hingga US$13,9 miliar.

“Setelah Rafale, F-15 akan menjadikan Indonesia negara yang kuat dengan terus membangun diplomasi pertahanan yang matang,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan.(can/hm17)

Related Articles

Latest Articles