18.6 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Pemerintah Israel Tolak Keturunan Yahudi dari Iran, Seorang Ditangkap di Bandara

Israel, MISTAR.ID

Pemerintah Israel melakukan penolakan terhadap keturunan Yahudi yang dicurigai menjadi spionase atau mata-mata Iran, yang diduga telah menjalin kontak dengan pejabat di Teheran. Israel menduga bahwa Iran melakukan itu sebagai upaya memperluas spionase dan teror. Kemudian untuk menambah jaringan guna memperluas kesenjangan sosial

Sejauh ini Badan Intelijen Internal Israel diketahui telah melakukan penahan keturunan Yahudi yang diduga tersebut. Hal ini diungkapkan dalam laporan Anadolu Agency. Penahanan dilakukan setelah tiba di Tel Aviv menggunakan pesawat, Kamis (10/8/23).

Badan Intelijen Internal Israel atau Shin Bet di Bandara Ben Gurion, awalnya mencurigai seorang pengunjung, lalu saat di bandara langsung ditahan karena telah berkomunikasi dengan organisasi keamanan Iran. Tak lama kemudian orang yang ditahan itu dikembalikan ke Iran. Namun pejabat Israel sudah terlebih dahulu mengintograsinya.

Baca juga: Pria Bersenjata Tembaki Pemukiman Israel, 2 Orang Luka Serius

Hasil pemeriksaan, pengunjung itu mengaku sengaja datang ke Israel hanya untuk mengumpulkan informasi, dan sebelum ke Israel, tersangka bertemu dengan pejabat keamanan Iran dan menerima kotak tisu yang ditujukan untuk membuang peralatan kamera, ponsel, uang dan pengisi daya.

Tersangka juga diketahui berusaha mengambil foto demi melayani organisasi keamanan di Iran dan itu sesuai dengan instruksi yang diperolehnya dari Iran.

Baca juga: Menteri Israel Serang Masjid Al Aqsa, Arab Saudi: Itu Provokasi!

Shin Bet bersama mitranya pada sistem keamanan akan terus bekerja sepanjang waktu dengan tegas dalam mendeteksi serta menggagalkan upaya Iran. Pekan lalu, Shin Bet mengungkap kampanye phishing yang dilakukan oleh pejabat Iran yang bertujuan untuk mengumpulkan intelijen tentang kebijakan dan warga negara Israel.

Penangkapan terbaru itu hanya beberapa hari setelah dua perempuan Israel dan seorang pria dibebaskan di Pengadilan Distrik Yerusalem. Mereka diduga memberikan informasi dan keterlibatan dengan seorang mata-mata Iran yang diduga menghubungi mereka melalui Facebook dan WhatsApp.(republik/hm17)

Related Articles

Latest Articles