Istanbul, MISTAR.ID
Seorang pria Inggris dirayu oleh gadis berusia 19 sebelum dibunuh dengan suntikan mematikan. Murat Arpapay (57) ditemukan tewas dalam kondisi terikat pada sebuah kursi di salah satu apartemen di Istanbul.
Dalam satu rekaman CCTV, sebelum ditemukan tewas, Murat terlihat tiba di sebuah gedung apartemen bersama gadis yang belakangan diketahui bernama Muhterem Percikli.
Mayat Murat kemudian ditemukan di saluran ventilasi apartemen yang disewa, yang kemudian secara resmi diidentifikasi sebagai tempat tinggalnya.
Seperti dilansir dari Daily Mail yang mengutip CCN Turk, pihak kepolisian setempat mengatakan, berdasarkan keterangan ahli forensik bahwa, Murat Arpapay meninggal dunia akibat suntikan di bagian leher.
Baca Juga: Sidang Pembunuhan Eks Anggota DPRD Langkat, KY: Hakim Masih Sesuai Hukum Acara
Polisi juga telah mengidentifikasi tiga orang lain yang disebut masuk ke gedung tersebut menyusul pasangan itu, yakni Serpil Demir, Dogan Sariyildiz dan Fatih Erginoglu. Seorang tersangka kelima kemudian diidentifikasi sebagai Ersen Basak.
Diketahui bahwa Arpapay telah berhubungan dengan Basak di media sosial sebelum mereka bertemu secara langsung sebelum pindah ke Turki.
Basak kemudian diduga telah merancang rencana untuk mencuri uang dari rumah korban dengan meminta bantuan Percikli dan temannya Demir.
Pasangan itu mengunjungi kafe milik Basak untuk bertemu Murat yang kemudian mengarah pada hubungan dengan Percikli.
Baca Juga: Gara-gara Typo, Kemenhan Inggris Kirim Email Berisi Informasi Rahasia ke Sekutu Rusia di Afrika
Diyakini bahwa Percikli bertemu Murat di apartemennya di mana Demir, Sariyildiz dan Erginoglu diduga telah mengikatnya ke kursi sebelum menyuntikkan zat kimia mematikan ke tubuhnya.
Kemudian mereka diduga meninggalkan lokasi setelah membuang jasad Arpapay di saluran ventilasi gedung.
Belakangan diketahui, Basak kemudian masuk ke apartemen tersebut, mencuri uang di sana, sebelum melarikan diri ke Georgia. Sariyildiz dan Erginoglu pergi ke Siprus. Percikli dan Demir telah ditangkap dan ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Murat diketahui dibesarkan di Inggris sebelum bekerja sebagai penerjemah di Turki dan masih mendapat bantuan dari keluarganya. (Mtr/hm22)