23.4 C
New York
Tuesday, October 8, 2024

Muncul Kasus Baru, Situasi Ibukota China Masih ‘Parah’

Beijing, MISTAR.ID

Situasi Epidemi ibukota China saat ini ‘sangat parah’ setelah muncul puluhan kasus baru yang terkait di pasar Xinfadi, pasar induk terbesar di negara itu.

“Saat ini tugas yang paling penting dan mendesak adalah untuk secara tegas mencegah dan mengendalikan epidemi. Kota harus mengambil langkah-langkah yang paling menentukan, tegas dan ketat, untuk mengendalikan wabah,” kata juru bicara Beijing, Xu Hejian, dikutip dari AFP, Selasa (16/6/20).

Setelah melakukan penguncian wilayah (lockdown) pada 11 kawasan, kali ini Beijing juga melarang orang-orang berisiko tinggi meninggalkan ibu kota China.

Ditulis Reuters, ada 22 lingkungan yang ditetapkan sebagai area berisiko menengah. Sejumlah layanan transportasi dihentikan, termasuk taxi dan bus jarak jauh ke dua provinsi terdekat yakni Hebei dan Shandong.

Baca juga: Pengadilan China Vonis Mati Pria Asal Australia, Ini Reaksi PM Morrison

Kawasan lain di luar Beijing juga meminta karantina dilakukan pada pendatang asal ibu kota negara.Salah satunya pusat keuangan China, Shanghai.

Sebelumnya, satu kasus positif ditemukan di Provinsi Sichuan diketahui terbang dari Beijing. Kasus lainnya juga ditemukan di Hebei. Ada empat kasus yang semuanya terkait pasar Xinfadi.

Berdasarkan data Worldometers, ada 40 kasus baru di China per hari ini. Dikutip dari South China Morning Post, dari awal kluster diketahui Kamis pekan kemarin, sudah ada 106 kasus terdeteksi hingga sekarang.

Sementara itu, Kepala Epidemologi Pusat Pengedalian Penyakit China mengatakan pada Senin (15/6/20), tiga hari ke depan adalah momen krusial. Ia berujar jika epidemi stabil, maka bisa disebut wabah sudah terkendali, namun bisa berubah lain jika sebaliknya.

Baca juga: Di Indonesia dan China, Pasar Tradisional Jadi Momok Klaster Baru Kasus Corona

Covid-19 menyebar di pasar Xinfadi di distrik Fengtai, barat daya ibu kota negara China itu. Pasar Xinfadi sendiri merupakan pasar induk terbesar di China, dengan 4.000 tenant. Minggu (14/6/20) 76 ribu orang di area tersebut di tes corona.

Covid-19 merebak pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah. Saat itu China pun menutup Wuhan, dan sejumlah kota di provinsi itu dan melarang semua orang keluar rumah.

Bulan Mei, China juga me-lockdown Kota Shulan, di China Laut Timur, Provinsi Jilin. Dikutip dari CGTN ini dilakukan setelah pemerintah menemukan kluster infeksi COVID-19 baru di kota itu terkait dengan kepulangan warga dari Rusia.

Secara akumulasi total kasus Covid-19 di China mencapai 83.221. Kematian tercatat sebanyak 4.634.(cbnc/hm07)

Related Articles

Latest Articles