Medan, MISTAR.ID
Mendekati tahun politik di 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi perkembangan kredit. Dimana pada masa ini, dinamika politik akan ikut mempengaruhi perkembangan ekonomi.
Kepala Kantor OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi menuturkan, dinamika ini harus harus dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Sebab saat-saat tahun politik banyak kegiatan ekonomi yang muncul. Mulai dari cetak kaos, sewa sound system, atau mobilisasi massa. Sehingga diprediksi kredit konsumtif naik 7,47% pada tahun politik,” katanya, Selasa (25/7/23).
Baca juga:Â Jalin Sinergitas Hadapi Tahun Politik, Polsek Pangururan Apel Gabungan dengan Personel Koramil
Menurut Bambang lagi, dalam hal ini perbankan harus tahu konsumennya. Maka, OJK menginformasikan ke BPR, Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma untuk memastikan kredit harus sesuai kapasitas atau profilnya.
“Ini kita warning betul. Harus tahu siapa yang pinjam, siapa yang setor dan buat apa. Sebab masa tahun politik ada penarikan besar-besaran dana untuk kampanye. Makanya agar tidak mempengaruhi likuiditas bank, OJK memberikan pengarahan agar bank mengawasi dengan ketat likuiditas,” jabarnya.
Baca juga:Â Menag Yaqut Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
Dalam kesempatan itu, Bambang melampirkan saat ini likuiditas bank umum berada dalam level yang lebih dari cukup dalam mengantisipasi masyarakat.
“Hingga Mei 2023 tercatat untuk Rasio Alat Likuid (AL) terhadap Non-Core Deposits (NCD) tumbuh 116,82%. Sedangkan Rasio Alat Likuid (AL) terhadap Dana Pihak Ketiga tumbuh 23,96% hingga Mei 2023,” kata Bambang.
Sementara itu untuk rasio kecukupan modal bank umum maupun BPR/BPRS dalam menghadapi risiko berada dalam level yang aman. (Anita/hm17)
