6.9 C
New York
Monday, October 28, 2024

Perempuan Tak Berhijab Ditangkapi Polisi Moral di Iran

Teheran, MISTAR.ID

Polisi Moral Iran menindak wanita yang tidak mengenakan jilbab atau kerudung karena aturan berpakaian yang ketat bagi wanita.

Menurut media pemerintah Iran IRNA, patroli tersebut menunjukkan “keadilan” bagi mereka yang melanggar aturan sejak revolusi Islam 1979.

“Polisi berpatroli dengan mobil dan berjalan kaki untuk memperingatkan tindakan hukum dan mengejar mereka yang tidak mematuhi perintah polisi dan konsekuensi dari berpakaian bertentangan dengan standar saat ini,” kata seorang juru bicara Kepolisian Iran. Saeed Montazer Almehdi dikutip oleh IRNA.

Baca juga: Aktris Netflix Iran Lepaskan Jilbab Sebagai Protes Menentang UU Pakaian Otoriter Rezim

Di Teheran pada Minggu (16/7/23), petugas polisi moral terlihat berpatroli di jalan-jalan dengan mobil van.

Gambar yang beredar di media sosial juga menunjukkan polisi moral Iran, termasuk petugas wanita bercadar hitam, menangkap mereka yang tidak berhijab. Polisi juga terlihat memaki mereka yang ditangkap.

Patroli ini adalah yang terbaru sejak polisi Iran menghentikan penggerebekan serupa menyusul protes massal atas kematian Mahsa Amini pada September 2022. Amini, seorang wanita berusia 22 tahun, tewas dalam tahanan Polisi Moral Iran.

Baca juga: Pasukan Keamanan Iran Tangkap Seorang Wanita karena Makan di Restoran Tanpa Jilbab

Amini ditangkap oleh polisi moral karena melanggar aturan berpakaian dengan tidak mengenakan selendang sebagaimana diwajibkan.

Sejak protes, Polisi Moral Iran hanya mengandalkan pemasangan kamera pengintai di tempat umum untuk menangkap perempuan yang melanggar aturan berpakaian.

Polisi moral Iran juga mengancam pengusaha untuk menutup bisnis mereka jika karyawan dan pekerja kedapatan melanggar aturan berpakaian.

Baca juga: Saat Nathalie Holscher Melepas Hijab, Begini Reaksi Adiknya yang Baru Muallaf

Di Iran, aturan berbusana ini berlaku, khususnya bagi perempuan, sejak 1979. Pelanggarnya dihukum denda atau penjara paling lama dua bulan.

Para penguasa agama Iran dengan gigih mempertahankan aturan berpakaian tersebut, menyebut hijab sebagai revolusi Islam yang membawa Iran ke tampuk kekuasaan.

Namun, dengan banyak orang Iran menyerukan perubahan, Mei lalu pengadilan Iran menyarankan “menjunjung tinggi budaya jilbab dan kesucian”.

Baca juga: Dianggap Dukung Aksi Protes Mahsa Amini, Iran Tangkap Mantan Pemain Timnas Sepak Bola

Meski berniat “mengganti hukuman”, RUU ini terus menimbulkan perdebatan seru di Tanah Air.

RUU tersebut memberikan hukuman dan denda yang lebih keras bagi “siapa saja yang membuka cadar di depan umum atau di dunia maya.” Namun, RUU yang dikutip oleh i24News menghapuskan pemenjaraan bagi pelanggar. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles