Rusia, MISTAR.ID
PBB berusaha memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban jebolnya bendungan Kakhovka, Ukraina. Namun pengiriman dan penyaluran bantuan dari PBB tersebut terkendala. PBB mengklaim penghalang bantuan tersebut adalah Rusia.
Berdasarkan data PBB, bendungan yang jebol tanggal 6 Juni 2023 tersebut membuat ribuan orang yang tinggal di sejumlah daerah diperhadapkan dengan dampak lingkungan yang sangat buruk
“Sejauh ini pemerintah Federasi Rusia telah menolak permintaan kami untuk mengirimkan bantun ke daerah-daerah di bawah kendali militer sementara,” kata Denise Brown selaku koordinasi kemanusiaan PBB, Minggu (18/6/23).
Baca juga: AS Kembali Berikan Bantuan untuk Perkuat Pertahanan Ukraina
Denise Brown mengatakan, PBB akan terus berusaha memberikan bantuan kepada semua orang yang menderita, dan tujuan PBB untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia.
“Untuk itu kami sangat mendesak pihak yang berwenang di Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” ucapnya.
Perlu diketahui, Sabtu kemarin, sejumlah pejabat di wilayah yang dikuasai Rusia mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan telah meningkat menjadi 29 orang, sementara Kyiv mengatakan saat ini sudah 16 orang tewas di wilayahnya. Toal yang hilang saat mencapai 31 orang.
Kyiv menuduh Moskow sengaja meledakkan bendungan di Sungai Dnipro. Namun tuduhan itu dibantah dan Rusia justru menyalahkan Ukraina.(detik/hm17)
