Medan, MISTAR.ID
PT Matahari Departement Store dengan kode Saham LPPF terus menunjukkan komitmennya untuk memenuhi tujuan tata kelola Perseroan dan tujuan keterlibatan yang lebih luas. Matahari melihat penting untuk memberikan informasi yang material dan relevan bagi para pemegang saham agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
CEO Matahari, Terry O’Connor mengatakan, selain meningkatkan literasi pasar modal Indonesia, pihaknya percaya keikutsertaannya dalam meningkatkan basis investor lokal serta membuka akses dan hubungan yang lebih luas.
“Matahari ingin memastikan pemahaman peserta tentang kinerja yang kuat di paruh pertama pada 2022. Di tengah pembatasan pergerakan terkait Omicron, Perseroan berhasil menghasilkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga) sebesar Rp 1,3 triliun pada paruh pertama 2022, setara dengan EBITDA setahun penuh pada 2021,” kata dalam Public Expose LIVE 2022, Kamis (15/9/22).
Baca juga:Tips Memilih Saham, Perlunya Menggunakan Analisa Fundamental
Adapun pilihan utama produk pelanggan Matahari menghasilkan marjin yang sehat, dengan marjin kotor paruh pertama 2022 sebesar 36,0%, lebih tinggi dari 34,9% pada kuartal yang sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, Perseroan memulai ekspansi dengan membuka gerai baru di Plaza Ambarrukmo, Mall Taman Anggrek, dan Tangcity Mall, serta investasi solusi POS baru dan omni-offering.
“Kemajuan paruh pertama menjadi pertanda baik untuk pencapaian pada paruh kedua tahun ini dengan pedoman yang saat ini ditetapkan pada tingkat EBITDA sebesar Rp 2,1 Triliun. Tidak ada pembatasan signifikan selama kuartal ketiga yang akan membantu penjualan tumbuh lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama pada 2021,” ujarnya.
Perseroan lebih lanjut mempercepat pembukaan toko yang direncanakan dengan 7 yang jatuh tempo pada sisa tahun 2022, dimana pembukaan berikutnya adalah Gowa (Sulawesi Selatan) di akhir bulan ini.
“Pembukaan gerai-gerai ini akan membuat jumlah gerai yang beroperasional secara nasional menjadi 148 pada akhir 2022. Kami akan menggunakan platform keterlibatan terbaru ini untuk terus membagikan peningkatan dalam penawaran barang dagang kami kepada pelanggan yang akan mendorong hasil lebih baik,”
Baca juga:Saham Pilihan Investasi untuk Jangka Panjang
Sementar itu, LPPF juga memproyeksikan akan membagikan dividen final Rp525 per saham total Rp1,23 triliun untuk tahun buku 2022. Usulan dividen ini akan disampaikan pada RUPS tahunan yang akan diselenggarakan 2023.
“Pembayaran dividen diperkirakan jatuh pada Mei 2023. Pembayaran dividen akan mempertimbangkan kondisi laba bersih, ekuitas, ketersediaan cadangan, pembatasan kontrak, kebutuhan modal kerja dan belanja modal, serta prospek masa depan,” tukas
Chief Financial Officer LPPF Niraj Jain. (anita/hm06)