Tebingtinggi, MISTAR.ID
Kabid Operasional dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi Rudi Sulaiman, angkat bicara soal keluhan masyarakat terkait banyak terminal bayangan di Kota Tebing Tinggi, Senin (7/2/22), saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Dikatakannya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa mandor bus dan angkutan guna membahas hal ini. Rudi Sulaiman menerangkan, selama ini pihaknya mengetahui hanya ada dua terminal di Tebing Tinggi yakni, Terminal Pasar Sakti dan Terminal Bandar Kajum.
“Mengenai hal keberatan masyarakat pengguna jalan terhadap banyaknya terminal bayangan ini, kami mungkin ke depan akan melakukan tindakan secara prepentif dulu. Di mana lokasi-lokasi yang disampaikan oleh masyarakat terkait terminal-terminal bayangan ini,” sebutnya.
Diakuinya, memang dalam kondisi keadaan saat ini dinas perhubungan tidak terlalu melakukan penindakan di lapangan. Hal itu diakibatkan masalah Covid-19.
Baca Juga:Parkir Liar dan Terminal Bayangan Marak di Tebing Tinggi
“Kita fokus kerja masalah penyekatan di beberapa titik. Mungkin sama-sama kita tahu, di mana penyebaran Covid ini hampir di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia, terutama di Kota Tebingtinggi. Sesuai instruksi pimpinan bersama instansi terkait, kita melakukan penyekatan-penyekatan, kita terfokus ke situ selama ini,” katanya.
Sehingga mungkin, sambung Rudi, saat ini benar marak tempat-tempat yang mungkin disebut dengan terminal-terminal liar itu, karena dinas perhubungan tidak fokus untuk menertibkannya akibat penanganan kasus Covid-19 tersebut.
“Nanti kita sampaikan kepada kepala dinas (Kadishub), kebetulan kepala dinas kita baru yakni Manahan Guntur Harahap, sehingga kita bisa ambil langkah-langkah lebih konkrit untuk penindakan terhadap maraknya terminal-terminal liar yang mungkin menggangu kelancaran lalul intas di wilayah Kota Tebing Tinggi,” tuturnya.
Baca Juga:Penumpang Sepi, Minibus AKDP ‘Berjemur’ di Eks Terminal Suka Dame Siantar
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai anggutan-angkutan desa yang mengetem (menunggu penumpang) di sejumlah persimpangan di Kota Tebing Tinggi, apakah sudah sesuai dengan aturan lalu lintas? Rudi mengatakan, sebenarnya hal itu tidak dibenarkan.
“Tetapi karena kapasitas dan fasilitas terminal kita kondisinya tidak memadai, untuk saat ini kenapa kami belum melakukan itu. Andaikanlah sekarang bersama instansi terkait tentukan kita bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas khususnya, dan mungkin dengan TNI untuk melakukan penertiban bersama Satpol PP dan unsur-unsur terkait lainnya. Namun, itu belum bisa kita lakukan sekarang, karena jika kita tertibkan orang itu mau ke mana, karena kapasitas dan fasilitas yang belum memadai. Makanya sedikit agak pembiaranlah kita untuk sementara ini terhadap loket-loket liar yang berada di sepanjang Jalan KL Yos Sudarso,” bebernya.
Masih menurut Rudi, sesuai dengan komitmen yang sering disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Tebing Tinggi Manahan Guntur Harahap melalui rapat-rapat internal dengan kepala-kepala bidang, ke depan secara bertahap mudah-mudahan anggaran pemerintah daerah dikucurkan ke sana.
Baca Juga:Terminal 3 Bandara Soetta Banjir
Harapan ke depan, nanti terminal Bandar Kajum dapat difungsikan kembali sesuai dengan fungsinya, biar nantinya loket-loket liar yang berada di sepanjang jalan akan kita pindahkan kita ke Terminal Bandar Kajum,” ujarnya.
Nantinya, Terminal Bandar Kajum dijadikan sebagai tempat study dalam arti akan ada seperti taman-taman lalu lintas, kemudian di sana akan ada terminal angkutan barang dan terminal angkutan orang.
“Di mana nanti angkutan orang itu akan dibuat seperti model bandara walaupun tidak seratus persen seperti bandara, tapi satu atap. Nanti loket-loket itu berada dalam satu tempat dalam satu ruangan di fasilitasi Ac, dan mungkin lebih nyaman terhadap masyarakat melakukan kunjungan ke terminal agar mereka tercipta rasa aman dan nyaman di Terminal Bandar Kajum,” ungkap Rudi.(nazli/hm10)
