18.6 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Gubernur Sumut Minta Isoter Diaktifkan Kembali

Medan, MISTAR.ID

Kasus Covid-19 yang meningkat dalam beberapa hari ini di Sumatera Utara (Sumut) membuat Gubernur Sumut, Edy Rahamayadi mengeluarkan 10 kebijakan untuk wajib dipatuhi setiap kabupaten/kota di Sumut. Bahkan, mantan Ketua PSSI meminta agar tempat isolasi terpusat (isoter) kembali diaktifkan juga kesiapan dari setiap rumah sakit yang ada di Sumut untuk menangani kasus ini bersama-sama.

“Saya juga minta kesiapan Isoter yang lalu. Salah satunya Asrama Haji Medan. Lalu, disiapkan juga rumah sakit dan tempat-tempat isoter lainnya di kabupaten/kota. Begitu juga rumah sakit yang disiapkan untuk rujukan Covid-19,” katanya dalam Rapat Pembahasan Perkembangan Kasus Covi-19 dan Evaluasi PPKM di Luar Jawa-Bali bersama seluruh Forkopimda, Kepala Daerah dan Direktur Rumah Sakit secara online dan offline di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman No 41, Senin (7/2/22).

Dikatakannya, direktur rumah sakit yang pernah secara terkoordinir dengan satgas juga ikut berperan kembali. Jangan sampai ada rumah sakit yang penuh dan pasien sulit mendapatkan ruangan. Maka harus saling terkoordinir agar bisa mengetahui mana rumah sakit yang kosong untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Gubsu Paparkan 10 Ketentuan Antisipasi Covid-19 di Kabupaten/Kota Sumut

Dia juga mengatakan agar pihak rumah sakit bisa mengecek seluruh ketersediaan ruangan, obat-obatan, oksigen untuk pasien. “Begitupun dalam menyampaikan kabar ini pada masyarakat saya minta jangan sampai membuat stres masyarakat yang akhirnya terganggu perjalan ekonomi. Karena erkonomi ini juga harus tetap berjalan. Tapi kita harus melindungi orang-orang dan rakyat kita agar sehat,” ungkapnya.

Untuk itu, setelah Edy mengelurkan 10 aturan untuk menekan angka Covid-19. Maka masing-masing kabupaten/kota khususnya Kota Medan jangan abai. “Ini tanda kita sayang sama rakyat kita. Sulit dan berat memang. Tapi kita sudah mulai ini sejak 12 Maret 2020 sampai sekarang. Kita istirahat sebentar saja tapi sudah datang lagi. Mudah-mudahan kalau kali ini kasus Covid-19 terakhirlah ini,” harapnya.

Edy juga mengatakan sudah banyak yang memplesetkan di pemberitaan bahwa saat Natal dan Tahun Baru tidak ada omicron. Namun mendekati Lebaran omicron datang. “Ini repot kita nanti ini. Jadi jangan begitu. Kebiasaan kita memang setiap habis libur itu kasus menanjak. Maka rakyat kita kalo udah libur lepas semuanya (abai prokes). Maka saya tekankan sekali lagi jangan abai. Setiap daerah kabupaten/kota memastikan tempat isolasi di kabupaten kota diaktifkan kembali bisa memberikan pelayanan pada masyarakat,” pungkasnya.

Baca juga: Satgas: Positif Covid-19 di Sumut Tambah 248 Orang

Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) salah satu yang juga hadir dalam rapat ini mengatakan bahwa SDM dan tempat tidur akan dicukupkan begitu juga dengan obat-obatan. Kalau oksigen sendiri sudah memiliki yang generator lebih aman.

“Kita pengalaman sudah ada tempo hari. Kita buka sampai 285 kalau gak salah. Artinya 40%. Tapi saat ini di rumah sakit kita ada 6 pasien Covid-19 yang kita rawat. Ini sekarang tugas kita mencegah lonjakan. Kita siap merawat. Sebab penyebaran omicron lebih cepat walau terbilang ringan. Hanya saja kalau tenaga rumah sakit yang kena harus isolasi juga. Jadi harus ekstra hati-hati rumah sakit fokus tidak pada pasien saja tapi lebih ekstra,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles