Simalungun, MISTAR.ID
Bak penampungan air milik Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun di Nagori Togur Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun dikeluhkan warga di sana. Pasalnya bangunan seluas 400 meter persegi dengan tinggi 1 meter tersebut tidak berfungsi sama sekali. Tidak dipenuhi air malah ditumbuhi semak.
Padahal bangunan TA 2020 yang menghabiskan dana sebesar Rp110 juta itu sejatinya diperuntukan bagi warga petani menyiram maupun menyemprot tanaman pertanian miliknya. Sayangnya, bak tersebut tidak sesuai dengan perencanaan dan fungsi yang diharapkan. Karenanya, warga menyesalkan adanya bangunan bak (embung) air yang terkesan mubajir dan tidak tepat sasaran.
“Di tempat kami tidak ada ada tanaman muda seperti palawija. Yang ada tanaman karet. Jadi untuk apa bak air itu,” jelas Saragih, warga Nagori Togur, Selasa (11/1/22).
Baca juga:Traffic Light Tak Berfungsi, Kapoldasu Atur Arus Lalu Lintas
Ditambahkan warga lagi bahwa air di embung tersebut tidak pernah penuh. Dan dikhawatirkan malah bisa menimbulkan korban jiwa jika dipenuhi air.
“Andai saja airnya penuh terus anak-anak main di tempat itu, tenggelam dan mati siapa yang rugi. Macam kurang kerjaan dibangun embung itu. Selama ini pun kami bisa menyemprot tanpa harus menggunakan embung air,” tambah warga Marga Sipayung berapi-api.
Terpisah, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Herlina Beru Perangin angin menuturkan bahwa bak air kering kalau tidak musim penghujan.
Baca juga:Akibat Refocussing Anggaran CCTV di Toba Tak Berfungsi
“Memang kering kalau tidak turun hujan,” jelasnya via seluler, Selasa (11/1/22) sore.
Herlina menambahkan adapun penggunaan bak air itu dibangun untuk memudahkan warga menyemprot dan menyiram tanaman pertanian miliknya.
“Dibangun TA 2020. Biayanya kisaran Rp 110 sampek Rp 120 juta. Luasnya 1 rante, tingginya satu meter ,” tambah Herlina. (sembiring/hm06)