23.1 C
New York
Monday, July 1, 2024

Bongkar Dapur: Mengulas Tuntas Eksistensi Sanggar Tari di Medan

Medan, MISTAR.ID

Hai hai hai balik lagi dalam program bongkar dapur mistar tv. kali ini kita akan mengulas sebuah sanggar tari di kota Medan yang sudah berdiri sejak Januari tahun 2000.

Namanya sanggar tari Medan Culture Dance Company atau dikenal dengan MCDC. Sanggar ini berlokasi di Jl. Bakti Gg. Setia Kawan, Kelurahan Pasar Merah Timur, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

MCDC terbentuk karena keresahan seorang seniman tari dan pegiat seni ternama di Sumatera Utara. dia adalah Muhammad Nursyam atau sering disapa Manchu. Atas keterbatasan ruang ekspresi masa itu, Manchu pun bertekad mendirikan sebuah sanggar tari yang bisa menyalurkan jiwa seninya dan dapat eksis di industri tari.

Sejumlah event besar pernah di lakoni MCDC. Sanggar tari MCDC pernah ditunjuk dalam peringatan HKSN (hari kesetiakawanan sosial nasional sebagai koordinator tari masal di Lapangan benteng Kota medan, MCDC juga tampilkan choreography terbaiknya saat peresmian bandara internasional Kualanamu. Hingga tampil di India secara grup dan untuk pribadi manchu pernah injakan kakinya ke Afrika loh. wah keren juga ya.

Baca juga: Bongkar Dapur Mama Amel, 25 Ribu Makan Sepuasnya

Jika bicara tarif pastinya ada harga ada hasil ya. menurut manchu untuk tarif di dunia seni sangatlah dinamis, karena sebuah karya yang dihasilkan sanggar ini tidak memiliki standar harga. harga akan disesuaikan dengan konsep, jumlah penari, materi tari dan kebutuhan dari konsumen. untuk price list dirahasiakan. gak kok bercanda. untuk satu kali tampil atau tarian mulai dari Rp 1,5 juta saja.

Selain itu, MCDC juga membuka kelas tari untuk siswa siswi yang duduk dibangku SMP dan SMA. untuk waktu latihannya bisa fleksibel kapan saja.

Para penari yang tergabung di MCDC ini hampir keseluruhan menggunakan sistem freelance dan hal tersebut menyeluruh di hampir seluruh sanggar tari di kota Medan.

Selain tarian, ternyata MCDC juga menyediakan ratusan jenis pakaian beserta aksesorisnya. Yang bisa disewakan kepada masyarakat umum. Satu set pakaian beserta aksesoris pendukung disewakan dengan harga mulai dari Rp50 ribu hingga Rp250 ribu. Pakaian yang disewakan sangat bervariasi. Mulai dari pakaian adat, pakaian formal, pakaian non formal hingga baju karnaval juga ada loh. Pastinya setiap pakaian identik dengan adat istiadat yang ada di Indonesia.

Baca juga Bongkar Dapur: Rahasia Resep Rujak Simpang Jodoh Tembung

Dunia sanggar tari juga tidak luput dari yang namanya tantangan dan permasalahan. Menurut manchu, berdasarkan undang-undang pemajuan kebudayaan nomor 5 tahun 2017. Pemerintah diwajibkan melibatkan pekerja seni untuk turut serta dalam sebuah kegiatan seni dan budaya. Namun hingga saat ini, hal tersebut belum terlaksana dengan baik.

Manchu yang juga merupakan ketua DPD Sumut Asosiasi Seniman Tari Indonesia (Aseti) menyatakan. Tidak boleh ada satupun lembaga kesenian yang dibawahi pemerintah karena itu akan mematikan perkembangan pegiat seni lainnya.

Ia juga mengkritik dan menyayangkan, bahwa sebuah kota besar seperti Kota Medan. Hingga kini belum memiliki gedung kesenian yang layak dan dewan kesenian.

Bagaimana menurut kalian sahabat Mistar. Mari kita terus lestarikan kesenian dari daerah masing-masing ya. sampai ketemu lagi dalam bongkar dapur berikutnya. see yaa. (Wahyudi/hm21).

Related Articles

Latest Articles