11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

UPT PTPH Sumut Cegah Padi Terserang Penyakit Blas dan Kresek di Nias

Medan, MISTAR.ID

Puluhan hektar tanaman padi di Kabupaten Nias Utara dan Nias Barat berhasil diselamatkan dari serangan penyakit Blas dan Kresek sehingga terhindar dari gagal panen.  Hal ini dikatakan Padahal Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumatera Utara (Sumut), Marino setelah personelnya turun ke lapangan.

“Penyelamatan padi milik petani ini kami lakukan melalui aksi Gerakan Pengendalian (Gerdal). Aksi ini dilakukan minggu lalu selama 4 hari dan kami melakukannya bersama-sama dengan para petani tersebut,” kata Marino, Rabu (22/6/22).

Adapun aksi Gerdal dilakukan setelah mendapat laporan dari personel Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP) di wilayah itu seputar tingginya populasi berikut intensitas serangan terhadap tanaman padi.

Baca juga: UPT PTPH Medan Salurkan Bibit dan Pestisida Nabati ke Toba

Dalam Laporan Dini Peringatan yang disampaikan Koordinator POPT-PHP itu disebutkan, serangan terjadi di areal pertanaman padi milik anggota Kelompok Tani (Poktan) Murah Senyum Desa Lasaro Sawo Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara dan Poktan Wanita Matahari Desa Lasara Baene Kecamatan Medrehe Kabupaten Nias Barat.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, intensitas serangan yang dialami padi varietas Inpari 32 berusia 42 sampai 50 hari setelah tanam, sudah mencapai 3,7 persen, sehingga perlu segera dilakukan gerakan pengendalian untuk menyelamatkan pertanaman,” sebutnya.

Setelah dilakukan serangkaian persiapan, lanjutnya, disepakati untuk melakukan Gerdal di areal seluas 25 hektar (Ha). Berbekal alat dan sarana untuk aksi pengendalian, seperti alat pelindung diri, topi, masker, sarung tangan, berikut pestisida Kuproxat sebanyak 20 liter, Topsin 10 liter dan bahan pengendalian ramah lingkungan berupa Agens Hayati Trichoderma sebanyak 15 kilogram.

Tim PTPH Sumut dibantu personel POPT-PHP, Penyuluh Pertanian Lapangan dan para petani setempat, melakukan Gerdal tersebut. Di Nias Utara dilakukan Gerdal pada Rabu 15 Juni 2022 dan di Nias Barat pada Kamis 16 Juni 2022.

Baca juga: Gubsu Edy Panen Padi Bersama Petani Desa Lau Kasumpat Karo  

Ditambahkan Kasi POPT UPT PTPH Sumut, Rukito, sebelum dilakukan Gerdal, pihaknya terlebih dahulu mencampurkan bahan pengendalian berupa pestisida dengan air. Dosisnya, 2 mililiter pestisida per liter air. Setelah diaduk, campuran tersebut dimasukkan dalam wadah hand sprayer sebelum disemprotkan secara serentak ke tanaman padi yang terserang.

“Pola penyemprotan juga kita atur, yakni bergerak maju secara serentak sampai seluruh areal yang terserang. Setelah itu, para penyemprot kembali ke tempat semula,” papar Rukito.

Tidak sekadar melakukan gerdal, pihaknya juga membagikan pengetahuan kepada para petani seputar seleksi benih berikut perlakuan benih sebelum ditanam. Tujuannya untuk mencegah sekaligus meminimalisir cendawan atau pun bakteri yang terbawa oleh benih.

“Biasanya, para petani tidak melakukan seleksi benih saat mendapatkan benih, baik itu bantuan maupun swadaya. Padahal, itu sangat rentan untuk pertumbuhan tanaman,” tuturnya.

Rukito juga menjelaskan penyakit Blas dan Kresek yang kerap menyerang pertanaman padi milik petani kerap disebut busuk leher, disebabkan jamur pylicularia grisea yang dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, baik mulai pembibitan hingga fase generatif.

Baca juga: Produksi Padi di Sumut 3.170.147 Ton

“Ciri tanaman padi yang terserang Blas adalah, daun padi akan memiliki bercak coklat berbentuk belah ketupat,” tukasnya.

Berbeda dengan penyakit Kresek atau Hawar Daun Bakteri, Rukito menyatakan, pemicunya oleh bakteri Xanthonomas oryzae. Padi baru tumbuh yang terserang akan layu dan akhirnya mati.

“Gejala ini yang disebut Kresek. Bila tanaman padi dewasa yang terserang, menimbulkan gejala hawar atau blight,” urainya.

Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Lusyantini mengklaim, personel UPT PTPH Sumut berupaya untuk tanggap dalam mengamankan produksi pangan dan hortikultura. Terlebih bila sudah ada laporan yang diterima pihaknya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles