11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Rusak Parah, Jalan Sidikalang-Parongil SPP Berubah Bagai Kolam Ikan

Sidikalang, MISTAR.ID

Kondisi badan jalan Sidikalang-Parongil Silima Punggapungga, kurang lebih sepanjang 27 kilo meter berubah jadi kolam pasca hujan akibat sudah rusak parah, Sabtu (18/3/23). Di sepanjang jalan, terlihat bagaikan kolam ikan dan tidak sedikit warga pengendara terjebak lubang, terutama warga pengendara roda dua dan roda empat.

Badan jalan terlihat bagaikan kolam ikan dan rusak parah, hancur lebur di sepanjang jalan mulai dari Desa Huta Rakyat, Desa Sumbul Berampu, Desa Kentara, Desa Bulu Duri, Sempung Polling, Desa Lumban Sihite, Desa Palipi sampai Kelurahan Parongil Silima Punggapungga.

Bertepatan hari pekan besar setiap Sabtu di Kota Sidikalang, warga Desa secara khusus warga Desa dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Silima Punggapungga, Lae Parira dan Berampu yang hilir mudik berjualan musiman, jual beli alat dan hasil pertanian, warga pengunjung pasar Sidikalang untuk belanja sembako dan lainnya terlihat resah dan mengeluh karena sering terjebak lubang jalan karena jalan sudah menjadi seperti kolam ikan penuh air.

Baca juga: 10 Km Jalan Provinsi Rusak Parah, Warga Dairi Resah

Oleh karena itu, salah seorang tokoh pemerhati asal Parongil, Ungkap Marpaung yang juga sedang berada di Parongil angkat bicara dan spontan menuding Bupati Dairi Eddy Kelleng Ate Berutu tidak peduli dengan masyarakat, khususnya masyarakat 3 kecamatan yaitu Silima Punggapungga, Lae Parira dan Berampu. Soalnya, menurut dia kondisi rusak parah sepanjang jalan Sidikalang-Parongil itu sudah lama berlangsung tanpa ada perhatian dan kepedulian Bupati Dairi.

“Benar kita akui, jalan itu sudah menjadi hak pemeliharaan PT Dairi Prima Mineral (DPM) melalui kontrak karya PT DPM dengan pemerintah. Tetapi jangan karena kontrak karya, masyarakat tiga kecamatan sengsara. Bupati Dairi melihat kondisi ini tidak?” katanya.

Dikatakannya, sejatinya Bupati Dairi peduli, baik itu mendesak PT DPM supaya memperbaiki jalan tersebut atau Bupati Dairi cabut kontrak karya dengan PT DPM. sebab pembangunan tidak ada sehingga masyarakat sengsara. Marpaung juga dengan tegas
meminta agar Bupati jangan mengorbankan masyarakat. Sementara pihak PT DPM yang dicoba dihubungi MISTAR.ID melalui whatsapp humas bernama Agum Syah tidak menjawab. (manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles