10.1 C
New York
Sunday, April 14, 2024

PON XXI Sumut-Aceh: Pembangunan di Kawasan Sport Centre Mulai Dikerjakan

Medan, MISTAR.ID

Kawasan Sumut Sport Centre seluas 209 hektar di Jalan Sultan Serdang, Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, mulai dikerjakan.

Bangunan rumah dan warung milik warga yang dulunya berada di kawasan lahan milik Pemprov Sumatera Utara itu mulai dihancuri dan dirobohkan.

Belasan dump truk colt diesel pengangkut tanah timbun mulai melakukan penimbunan di sejumlah lokasi di tempat itu. Lokasi kawasan Sumut Sport Centre persis berada di kiri kanan jalan menuju Bandara Kualanamu dulunya kebun sawit milik PTPN2 Tanjung Morawa.

Menurut keterangan salah seorang petugas keamanan di tempat itu, penjagaan dilakukan selama 24 jam secara bergantian meski lahan tersebut masih dipenuhi rumput dan belukar serta tanaman palawija milik warga sekitar.

Baca Juga:Menunggu Gema PON XXI Di Sumatera Utara

“Sudah sebulan ini mulai ada pekerjaan di lokasi ini,”ujar pria jangkung memakai kaos hitam bertuliskan Pemprov Sumut saat ditemui di bangunan yang bertuliskan keamanan dan informasi, persis di dekat gapura masuk kawasan Sumut Sport Centre, Jumat (26/5/23) sore.

Sementara Vios Sikumbang, pria yang mengaku sebagai pengawas pada PT Pembangunan Perumahan Tbk atau biasa disingkat menjadi PP, sebuah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang konstruksi menuturkan, saat ini akan dilakukan pembangunan stadion atletik oleh perusahaan tempatnya bekerja.

“Sekarang kita masih membangun kantor dulu,”jelas Vios ditemui di lokasi pembangun stadion atletik.

Ditambahkannya, selain PP ada juga anak perusahaan PP yakni PT Urban juga sudah mulai melakukan pekerjaan pembangunan.

Baca Juga:PON XXI Sumut-Aceh, Kadispora: Nanti Ya, Masih Proses ini Semua

“Kalau gak salah mereka membangun arena bulu tangkis,” ujar pria bertopi proyek dan rompi oranye.

Vion Sikumbang juga menuturkan pekerja yang sedang melakukan pembangunan kantor sebelumnya membangun stadion di Papua.

“Mereka yang kerja buat kantor ini baru pulang dari Papua. Di sana mereka buat stadion,” beber Sikumbang sambil menunjuk beberapa pria yang memakai helm dan rompi.

Pantauan wartawan tidak adanya papan proyek di kedua lokasi pekerjaan sehingga menyulitkan untuk mengetahui besaran biaya pembangunan di tempat itu.

Hanya saja di depan gapura pintu masuk kawasan Sumut Sport Centre ada spanduk dalam kondisi miring dan robek bertuliskan peletakan batu pertama Stadion Madya Martial ARTS Arena oleh Gubsu Edy Ramayadi tertanggal 31 Maret 2023.

Baca Juga:Ada 2 Kelas Tak Diikuti Atlet Angkat Berat Sumut di PON 2024

Sementara itu, progres pembangunan Sport Centre Siosar yang menempati luas lahan kurang lebih 14 Ha hampir rampung. Rencananya, disana akan dibangun wisma atlet berkapasitas 50 kamar.

Salah satu pekerja peoyek saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/23) menyampaikan, Sport Centre Siosar bakal digunakan sebagai lokasi traning camp (TC) atlet Sumatera Utara yang dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.

“Stadion itu memang untuk TC atlet Pelatda PON 2024. Rencananya TC akan dilaksanakan mulai awal 2024. Jadi akhir 2023 ini bakal rampung dibangun,” ujarnya.

Perhatian Pusat

Komisi E DPRD Sumut, Hendro Susanto saat dimintai tanggapannya mengenai sudah sejauh mana persiapan PON XXI di Sumut, dia mengatakan berdasarkan hasil rapat Komisi E bersama Kadispora Sumut sebelum Ramadan masih terus berlanjut.

Baca Juga:Siapkan 6 Atlet Terbaik di PON 2024, Ini Target IKASI Sumut

“Tapi saat kita melakukan kunjungan, masih banyak kekurangan dalam persiapan PON satu tahun ke depan. Baik itu venuenya, stadion utamanya, stadion madyanya. Termasuk Wisma Siosar yang dua pekan lalu kita cek,” katanya saat dihubungi Mistar.

Untuk itu, Komisi E meminta pada PB PON untuk sungguh-sungguh dalam pelaksanaannya, karena hasil diskusi dengan pihak sarana prasaran, yang akan dilakukan eksekusi tahun ini ada Rp89 miliar dari Rp598 miliar.

“Awalnya dari satu sekian triliun rupiah, tapi terus turun hingga Rp598 miliar. Dan ini multiyears masuk dalam anggaran APBN sebesar Rp89 miliar di 2023 ini.”

“Pertanyaannya apakah terkejar pembangunan stadion utama karena itu akan menjadi beban APBN begitu? Lalu, terkait honorium juri, wasit kami rencanakan mau ke Kekemenpora. Tapi di 2022 Kemenpora belum kokoh. Begitupun kami telah berdiskusi dengan Komisi X DPR RI agar menjadi perhatian,” jelasnya.

Baca Juga:Persiapan PON 2024 Terus Berjalan, Edy Rahmayadi: Kalau Tak Tahu Jangan Ngomong Tanya Sama yang Tahu

Untuk itu, Komisi E DPRD Sumut mendorong Gubernur Sumut untuk pro aktif menggedor pemerintah pusat agar mereka segera terjun membantu.

“Kalau gak kuat lobi-lobinya, mohon maaf persiapan kita ini bisa kurang baiklah begitu. Kalau gak siap ya mundur saja. Nanti tinggal apa respon negara. Jadi kalau Aceh atau Sumut gak siap karena tidak ada perhatian pusat, ya udah ada pilihan yang lain karena kita gak siap.”

“Ya sudah mengundurkan diri kan gak apa-apa. Kita harap ada perhatian dari pusat untuk Sumut ini, dan memang harus serius untuk membantu Aceh dan Sumut, baik itu infrastruktur dan lainnya,” pungkasnya. (anita/sembiring/eva/hm01)

Related Articles

Latest Articles