9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

PON XXI Sumut-Aceh, Kadispora: Nanti Ya, Masih Proses ini Semua

Medan, MISTAR.ID

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memastikan persiapan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 2024 masih terus berjalan. Persiapan fisik dan non fisik terus dilakukan.

Lalu sudah sejauh mana pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung pelaksanaan pertandingan berbagai cabang olahraga PON XXI di Sumut? Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Sumut Baharuddin Siagian Bahar hanya menjawab singkat.

“Nanti ya. Masih proses ini semua,” katanya melalui pesan whatsappnya, Jumat (26/5/23).

Saat Mistar mencoba untuk menghubungi melalui selulernya. Bahar enggan mengangkat telepon dan terus menolak panggilan wartawan Mistar.

Untuk diketahui sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan untuk persiapan fisik dikelola oleh KONI yang melibatkan Pangdam dan Kapolda dalam menyiapkan materi-materi khususnya untuk 66 cabang olahraga (cabor). Sedangkan untuk di Sumatera Utara ada 34 cabor.

“Kita berusaha masuk di the big three atau di tiga besar, yang selama ini kita berada di nomor 12 atau 16. Kenapa Sumatera Utara bercita-cita itu? Karena jumlah penduduk kita ada di 16 juta. Kita besar. Inilah sedang kita kelola. Itu non fisik ” jelas Edy pada wartawan di depan Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, No 41 Medan, Kamis (25/5/23).

Sambung Edy, untuk persiapan fisik Pemprov Sumut sedang menyiapkan venue-venue dari 34 cabor yang akan diselenggaran di Sumatera Utara ini. “Ada orang yang mengomentari ada venue yang tak jalan. Biarkan saja orang berkomentar, bukannya mendoakan. Jadi, semua sesuai konsep dan target,” jelasnya.

Salah satu venue untuk pelaksanaan PON ada di Siosar, Tanah Karo. Dijelaskan Edy, Sport Centre di Siosar dibuat sampai 2024 dan dianggarkan sampai 2024.

“Tapi ada orang yang teriak-teriak sampai sekarang kenapa belum jadi. Ya belum jadi karena jadinya nanti di 2024. Itu bukan Wisma Atlet tapi Wisma Pelatihan Pusat Daerah (Pelatda). Untuk apa? Untuk mengukur kekuatan paru-paru dan jantung. Bukan melatihkan bola. Bukan melatihkan lari,” bebernya.

Nantinya, pada atlet pelari yang dilatih di Wisma Atlet Jalan Pancing tersebut akan di-Pelatda-kan di Siosar untuk mengukur kekuatan paru-paru dan jantung, karena harus dilakukam diketinggian 2000.

“Kok jauh sekali, bapak ini tak punya konsep bikin jauh-jauh? Karena tak ada ketinggian 2.000 meter di Kampung Madras. Yang ada di Berastagi makanya dibuat di Siosar sana. Kalau tak tahu jangan ngomong. Nanya sama yang tahu,” ketus Edy.(anita/hm01)

 

 

Related Articles

Latest Articles