9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pj Wali Kota Dimiyathi: Inflasi di Tebing Tinggi Masih Dalam Batas Toleransi

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi menyampaikan, inflasi di Tebing Tinggi masih dalam batas toleransi. Meski demikian, antisipasi tetap harus dilakukan agar inflasi tidak meningkat.

“Inflasi di Kota Tebing Tinggi masih dalam batas toleransi (besaran inflasi tahun kalender 2022 sebesar 4,56 persen berdasar data BPS Tebing Tinggi). Tapi kita tetap waspada, tetap beraktivitas dan tetap menjaga kondusifitas,” ucap Dimiyathi, Jumat siang (18/11/22).

Hal itu diutarakannya saat menjadi narasumber bersama Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, dan Kepala BPS Tebing Tinggi Intan Menggalawati Harahap, dalam talkshow radio DIS FM kanal 93,50 FM yang bertema “Upaya Pengendalian Inflasi Guna Menghindari Risiko Resesi tahun 2023.

Baca Juga:Pemko Tebing Tinggi Rapat Kerja Pengendalian Inflasi Daerah

Dimiyathi menguraikan beberapa langkah yang telah dilakukan Pemko mengantisipasi inflasi 2023. Di antaranya melakukan imbauan melalui pengumuman/baliho terkait stok pangan aman dan imbauan untuk berbelanja produk lokal serta untuk tidak panic buying (pembelian berlebihan).

Selain itu, dia juga mengatakan telah melakukan penghematan energi dan tanam pangan cepat panen serta akan melakukan penindakan apabila menemukan penimbunan bahan pokok. Kemudian, bekerja sama dengan daerah pemasok beras dan bahan pangan lainnya seperti Serdang Bedagai.

“Beras Madani sudah dibagikan dan bulan Desember akan dibagikan kembali. Menjelang Natal dan tahun baru kita juga akan menggelar pasar murah untuk menekan harga. Kita juga melakukan penghematan energi,” ujarnya.

Baca Juga:Dukung KTT G20, Pj Wali Kota Ajak Pelaku UMKM Tebing Tinggi Manfaatkan Ruang Digital

Masih dikatakan Dimiyathi, pihaknya juga terus mengaktifkan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) untuk mengevaluasi setiap minggu perkembangan harga di Tebing Tinggi.

“Satgas pangan bekerja sama dengan Polres sudah kita aktifkan dan melakukan penindakan apabila ada penimbunan bahan pokok,” katanya.

Sementara itu, Kadis Ketapang dan Pertanian Tebing Tinggi mengatakan, dalam menghadapi resesi harus bermula dari berhemat, melakukan penanaman dengan pemanfaatan lahan yang sempit.

“Kita juga mengimbau terhadap antisipasi resesi pangan khususnya dari kami, yakni tertibkan pola jaga tanam. Kami juga melakukan koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, bantuan provinsi juga disalurkan, dan untuk padi juga diasuransikan melalui Jasindo,” pungkasnya.

Baca Juga:PJ Wali Kota Tebing Tinggi Gerakkan Penanaman Tanaman Cepat Panen

Kepala BPS Tebing Tinggi Intan Menggalawati Harahap mengatakan, resesi sangat dipengaruhi pola konsumsi masyarakat. Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu panik berlebihan. Pihaknya juga sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemko Tebing Tinggi.

Kepada masyarakat, Intan berharap pada saat dilakukan pendataan oleh BPS atau instansi terkait, hendaknya memberikan data dengan jujur.

“Karena ini berhubungan dengan data para pedagang dan masyarakat. Ketika didata hendaknya jujur apa adanya, karena hasil data akan berpengaruh sekali. Apabila disampaikan data tidak jujur, akhirnya para stakeholder akan mengambil analisa yang salah. Mulailah kita sadar data,” pungkasnya. (nazli/hm14)

Related Articles

Latest Articles