0.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Peternakan Ayam Petelur di Silaen Ditinjau Wabup Toba

Toba, MISTAR.ID

Wakil Bupati Kabupaten Toba Ir.Hulman Sitorus didampingi sejumlah Pimpinan OPD diantaranya Kadis Kominfo Lalo Simanjuntak, Kadis PMDP PA Henry Silalahi, Kadis Lindup Mintar Manurung dan Kadis Perindagkop Tua Pangaribuan meninjau peternakan ayam boiler di Desa Ombur Kecamatan Silaen Kabupaten Toba, Jumat (8/1/21).

Kunjungan kerja wakil bupati di masa akhir jabatannya ini, membuktikan kepeduliannya untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan berbagai usaha dalam menopang perekonomian, salah satunya melalui peternakan ayam petelur.

Peternakan ayam boiler jenis petelur milik Marsarasi Simanjuntak yang saat ini masih aktif sebagai Kepala Dinas Ketahananan Pangan Kabupaten Toba, memiliki dua buah pondok dengan jumlah ternak sebanyak 800 ekor ayam pada setiap masing-masing pondok.

“Kami berharap, usaha ini dapat menginspirasi masyarakat untuk mengembangkannya untuk meningkatkan ekonomi,” harap Marsarasi yang akan pensiun tahun ini.

Baca juga: Dinas Dukcapil Toba Prioritaskan Akta Lahir dan KIA di Tahun 2021

Diceritakan Marsarasi, awalnya dirinya terinspirasi memulai usaha ini, dari seseorang peternak di Tapanuli Utara, sekira setahun lalu. “Karena ingin tau, saya mencoba mempelajari tata cara beternak ayam petelur ini, hingga akhirnya memulainya sekitar 9 bulan lalu,” terangnya.

“Dengan pertimbangan peluang kebutuhan pasar yang sangat terbuka di Toba, akhirnya usaha ternak ayam petelur ini saya putuskan untuk dikembangkan,” sambungnya.

Sejak bibit ayam masih berumur 1 hari hingga umur 2 minggu, sebut Marsarasi, diberi vaksin berupa tetes. Selanjutnya setelah mencapai umur 1 hingga 2 bulan,
divaksin lagi melalui suntikan.

“Jika ayam sudah berumur diatas 2 bulan, barulah diberi vitamin dan obat-obatan secara berkala,” jelasnya.

Baca juga: Materai Rp10 Ribu Sudah Diberlakukan di Toba

Lanjutnya, terkait pakan ternak, semuanya berbahan alami, yakni jagung, dedak halus, tepung ikan, ubi, konsentrat dan kunyit. Unsur bahan pakan ini digiling dan dicampur disini, disesuaikan dengan kondisi umur ternak.

Lebih lanjut, Marsarasi mengatakan bahwa ayam mulai bertelur setelah berumur 5-6 bulan, secara terus menerus akan bertelur selama 10 hingga 12 bulan lamanya, setelah itu barulah dipasarkan dagingnya.

“Disamping membeli bahan pakan dari warga masyarakat, kami sendiri juga menanamnya di area pondok ternak,” tandasnya.

Wakil Bupati Toba Hulman Sitorus, berharap masyarakat dapat mencontoh usaha ternak itu. Belajarlah dari usaha yang sudah dimulai Marsarasi Simanjuntak.

Baca juga: Tenggelam di Pantai Sunset Beach Tambunan Toba, Dian Tambunan Ditemukan Tak Bernyawa

Dijelaskan Hulman Sitorus, hitung-hitungan peluang usaha yang sungguh sangat terbuka di pasar, sebab pasokan telur untuk Toba masih dari luar. “Dengan serius menggeluti peternakan seperti ini, tentunya sangat membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Hulman di depan puluhan warga.
(James/hm07)

Related Articles

Latest Articles