9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Penyerangan Menkopolhukam Pengamanan Pejabat di Sumut Diperketat

Mistar | Medan

Polda Sumut langsung mengambil langkah cepat untuk memberi pengamanan ekstra ketat terhadap para pejabat yang datang ke Daerah Sumatera Utara. Hal ini menyusul peristiwa penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Jenderal TNI Purn Wiranto.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyebutkan, selain memberi pengamanan ekatra ketat terhadap para pejabat, pihaknya juga tetap memberi pengamanan terhadap masyarakat dari tindakan kejahatan, khususnya dari aksi seperti dialami Menkopolhukam Wiranto.

“Kita tetap waspada de­ngan keberadaannya (teroris). Jadi mohon nanti bila ada pejabat datang ke Sumut tentu ada pengamanan lebih ekstra, ini tidak lain untuk memberi rasa aman kepada masyarakat juga,” sebut dia, Jumat (11/10/19).

Dia sendiri berharap agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dimanapun, khususnya di Sumatera Utara.

“Dengan kejadian ini kita semua harus belajar, dengan harapan tidak terjadi di sini,” ungkapnya sembari menyebutkan, kalau SA alias Abu Rara masuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kapolda tidak menampik jika seorang pelaku penusukan terhadap Wiranto, SA, merupakan warga asal Kota Medan. Namun, sebut Agus, pelaku telah meninggalkan kota ini sejak 2017 lalu.

“Tahun 2017 sudah pindah, rumahnya kena pembebasan lahan jalan tol dan mendapat ganti rugi,” kata Kapolda.

Selama di Medan, Abu Rara tinggal bersama kakak­nya. “Orangtuanya sudah meninggal, dia tinggal sama kakaknya,” ungkap Agus.

Jenderal bintang dua ini menyebutkan, jika pihaknya tidak ada melakukan pemeriksaan terhadap kakaknya. “Kalau kakaknya tidak ada kita periksa karena tidak terindikasi (teroris). Kasihan orang yang tidak bersalah kita periksa-periksa. Kita menyampaikan fakta yang benar, jangan sampai tindakan kepolisian meresahkan masyarakat. Kemungkinan tersangka mendapatkan jaringan teroris saat merantau ke Jawa,” papar dia.

Dengan adanya informasi yang beredar di media sosial kalau seorang pelaku warga asal Kota Medan, Kapoldasulangsung memerintahkan anggotanya untuk mengecek kebenarannya. “Kita hanya merespon atas informasi yang berkembang bahwa bersangkutan asal Kota Medan. Kita mengecek kediamannya, ternyata tahun 2017 sudah pindah,” katanya.

Kapolda Sumut sendiri sedang menelusuri kabar kalau SA pernah menjalani hukuman di Polrestabes Medan terkait dugaan melarikan perempuan. “Setelah kita mendapatkan kabar kalau dia asal Medan langsung kita cek. Kemudian juga kita cek ternyata istrinya ada tiga. Dua sebelumnya dan yang terakhir yang ditangkap bersama dia. Kemudian kita juga dapat informasi kalau dia pernah diproses hukum. Kelanjutannya sedang kita dalami,” kata Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dikabarkan menjadi korban penusukan atau penye­rangan.

Saat Itu Wiranto hendak meninggalkan helipad di pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10) sekitar pukul 11.55 WIB.

Sejauh ini, polisi diketahui sudah mengamankan 2 orang dalam peristiwa ini, yakni seorang wanita berinisial FA (21), warga Desa Sitanggai Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes dan seorang pria berinisial SA atau Abu Rara (31), yang diketahui warga Jalan Alfalah V, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Terpisah, Kapolres Simalungun, AKBP Heribertus Ompusunggu, yang dihubungi wartawan Mistar via pesan singkat, Jumat malam menga­takan, pihaknya akan me­lakukan prosedur sesuai yang ditetapkan, jika ada pejabat setingkat bupati yang meminta pengawalan atau pengamanan di Kabupaten Simalungun.

Penulis: Saut Hutasoit

Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles