6.6 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Pembangunan Rumah Produksi Pasta Cabai di Batu Bara Ditargetkan Rampung November 2023

Batu Bara, MISTAR.ID

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI Hanung mengatakan, akan mendukung penuh upaya Pemkab Batu Bara mewujudkan pabrik pasta cabai merah.

“Ini adalah project manager nasional. Jika ada permasalahan bisa disampaikan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti. Kami berharap ini segera terwujud. Karena Bupati Batu Bara sangat responsif terhadap project ini,” ujar Hanung saat beraudiensi dengan Bupati Batu Bara Zahir di Aula Rumah Dinas Bupati, Kompleks Inalum, Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Selasa (14/2/23).

Bahkan Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM RI Ali yang ikut serta dalam audiensi mengatakan, pembangunan pabrik pasta cabai ditargetkan rampung November 2023.

Baca Juga:Tahun 2023, Batu Bara akan Bangun Rumah Pengolahan Pasta Cabai

“Akan ada skema bantuan peralatan berbasis smart technology untuk kebutuhan pengembangan olahan cabai merah,” sebut Ali.

Adapun lokasi pembangunan rumah produksi bersama komoditas cabai merah berada di Jalan Besar Bulan-Bulan, Desa Tanah Itam Ilir, Kecamatan Lima Puluh Pesisir. Lokasinya tidak jauh dari sentra cabai merah di Desa Lubuk Cuik yang hanya berjarak sekitar 3,2 Km.

Menyambut audiensi tersebut, Bupati Batu Bara Zahir mengungkapkan keberadaan rumah produksi bersama cabai merah diharapkan dapat memajukan Kabupaten Batu Bara khususnya agar dapat mengatasi harga jual cabai merah yang rendah pada saat panen raya.

Bupati Zahir berharap pabrik pasta cabai dapat berdiri di Kabupaten Batu Bara. Hal tersebut akan berdampak terhadap kesejahteran petani cabai dan pelaku UMKM.

Bupati Zahir juga meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk memberikan pembinaan dalam mengelola koperasi, pemasaran hingga pembelian bahan baku cabai.

“Kami mengharapkan adanya pelatihan pengelolaan dan pemasaran yang menjadi bagian penting proses pabrik ini,” ucap Bupati Zahir.

Disebutkan, di Kabupaten Batu Bara sendiri jika mengalami kekosongan bahan baku akan mensuplai cabai merah dari Pematang Siantar, Berastagi dan Takengon.

Hal tersebut sebenarnya sangat disayangkan Bupati Zahir, karena seperti diketahui Kabupaten Batu Bara adalah salah satu penghasil cabai merah terbesar di Sumatera Utara. Namun masih kekurangan pasokan cabai sehingga harus memasok dari luar daerah.

“Kenapa terjadi kekurangan bahan baku? Karena petani tidak bisa mengembangkan budidaya cabai disebabkan setelah panen harga cabai jadi rendah. Maka pemerintah harus bisa menjamin harga eceran terendah cabai supaya harganya tidak anjlok,” jelas Bupati Zahir.

Audiensi terkait pembangunan rumah produksi bersama komoditas cabai merah yang dihasilkan petani di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, turut dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM Dr Ali beserta timnya. (ebson/hm12)

Related Articles

Latest Articles