Medan, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan memprediksi sebagian besar wilayah Sumatera Utara (Sumut) malam hari berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Kepala BMKG wilayah I Medan Darmawan melalui Prakirawannya Martha R Manurung mengatakan, adapun yang paling besar potensinya terjadi di wilayah lereng timur dan lereng barat. “Waspada untuk dua daerah itu,” ujarnya, Selasa (26/7/22).
Martha memastikan untuk dini hari Sumut akan kembali berawan. Dia menyebutkan, suhu Udara Sumut hari ini berada pada kisaran 17.0 – 33.0°C. Kelembapan udara 60 – 98 %. Sementara angin yang bertiup dari Barat Daya ke Timur Laut berkekuatan 5-30 Km/jam.
Baca Juga:Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang Seminggu ke Depan
“Satu titik panas (hotspot) juga masih terdeteksi di Kecamatan Huta Raja Tinggi Kabupaten Padang Lawas (Palas),” sebutnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG wilayah I Medan Eridawati menambahkan, gelombang tinggi di wilayah perairan masih berpotensi terjadi hingga, Rabu (27/7/22).
Itu terjadi karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan menuju Barat dengan kecepatan berkisar 5-30 knot. Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5- 25 knot.
Eridawati mengatakan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan selatan Jawa, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Laut Arafuru.
Baca Juga:Sumut Diprediksi Diguyur Hujan Intensitas Ringan Hingga Sedang
Dia merinci, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau masuk dalam kategori sedang terjadi di Selat Malaka bagian utara dan perairan utara Sabang.
Sementara tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter atau masuk dalam kategori tinggi berpeluang terjadi di Perairan barat Aceh, Perairan timur Pulau Simelu, hingga Kepulauan Mentawai.
Bahkan, gelombang 4,0 hingga 6,0 atau masuk dalam kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di Perairan barat Pulau Simelu hingga Kepulauan Mentawai dan Samudera Hindia Barat Sumatera.
“Selalu perhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran baik itu perahu nelayan, kapal tongkang, kapal Ferry dan kapal ukuran besar,” ucapnya. (ial/hm12)
