3.2 C
New York
Tuesday, March 19, 2024

Mencermati Langkah Politik Edy Rahmayadi

Medan, MISTAR.ID

Ada pernyataan cukup mengejutkan yang dikeluarkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. Pria yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tersebut, menyatakan diri siap maju untuk berlaga dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024 mendatang.

Masa jabatan Edy sendiri akan berakhir di September 2023. Hal ini diungkapkannya saat ditanyai wartawan usai mengambil sumpah jabatan dan pelantikan penjabat Wali Kota Tebing Tinggi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman No. 41, Medan, Rabu (24/5/23).

Hanya saja, mantan Ketua PSSI itu mengaku belum melakukan persiapan apapun. “Saya sudah putuskan kemarin malam, saya maju. Walaupun belum saya siapkan ini semua. Saya maju mau jadi gubernur. Jadi nanti orang seperti kalian (wartawan) ini mau jadi gubernur kita rival yang positif,” celotehnya.

Baca Juga:Gubernur Edy Lantik 64 Pejabat Administrator, Begini Kata Pengamat

Menyinggung siapa kira-kira yang akan menjadi pasangannya, Edy menuturkan belum memikirkan sampai kesana. “Belum sampai pada itu (pasangan). Itu nanti, kan belum. Karena masih keinginan,” ujarnya.

Pun saat ditanya soal pilihan lain untuk maju menjadi calon legislatif (caleg), Edy langsung menepis. “Tak usah caleg. Doakan, selama ada kalian (wartawan) semangat aku,” pungkasnya.

Prabowo Beri Sinyal

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pernah memberi sinyal kuat akan kembali mendukung Edy Rahmayadi untuk kembali menjadi Gubernur Sumatera Utara periode kedua.

Hanya saja Prabowo menekannya untuk memberi kesempatan kepada Edy untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sumut di sisa masa jabatannya saat ini. Sebab, Menteri Pertahanan RI itu menyebut Pilkada 2024 masih lama.

Baca Juga:Gubsu Geram dengan Pungli, Kapolda Sumut Perintahkan Tindak Tegas Premanisme

“Kita akan mendukung pimpinan yang paling diharapkan rakyat. Siapa pun (dia),” ujar Prabowo saat berada di Medan, Jumat (27/1/2023) lalu dalam rangka menghadiri pernikahan juru bicaranya Dahnil Simanjuntak.

Partai Gerindra, Demokrat, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, Hanura dan Perindo, dikenal sebagai parpol pengusung Edy Rahmayadi saat berlaga dalam Pilgubsu 2017 lalu. Saat itu Edy berpasangan dengan Musa Rajekshah alias Ijeck (Eramas). Pasangan ini berhasil mengalahkan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Respon Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons positif pernyataan Edy Rahmayadi yang hendak mencalonkan diri kembali pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.

Bobby Nasution malah turut mendoakan agar Edy Rahmayadi diberi kemudahan dalam memimpin Provinsi Sumatera Utara nantinya. Bahkan, Bobby juga mendoakan agar Edy Rahmayadi diberikan kesehatan selama menjabat sebagai Gubernur atupun proses Pilgub Sumut nantinya.

“Ya Mudah-mudahan beliau diberi kesehatan selama menjabat atau maju pada Pilgub 2024 mendatang,” jelasnya.

Baca Juga:Edy Rahmayadi Putuskan Maju di Pilgub Sumut 2024

Selain itu, Bobby Nasution juga berharap, nantinya Edy Rahmayadi bisa terus mendukung kemajuan Kota Medan. “Dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai Gubernur dan terus bisa membantu Kota Medan,” pungkasnya usai kegiatan peletakan batu pertama revitalisasi Stadion Kebun Bunga, Kamis (25/5/23) sore

Respon Partai Pengusung

Lalu bagaimana respon partai politik pengusung? Salah satunya datang dari PKS Sumut. Menurut Wakil Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, partainya akan terus bersama Eramas hingga periode ini berakhir dengan baik.

“Adapun ke depannya, ketika Pak Edy mencalon lagi, dukungan PKS bisa ia, juga bisa tidak. Tergantung masukan masyarakat, simpatisan, kader dan putusan DPP PKS setelah melalui proses mekanisme musyawarah berjenjang sesuai tingkatannya,” ujar Hariyanto kepada Mistar saat dimintai tanggapannya, Kamis (25/5/13).

Hal yang sama juga disampaikan partai pengusung lainnya Perindo. Ketua DPW Partai Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan mengatakan, saat ini Partai Perindo tentunya fokus terlebih dahulu untuk bisa menang dan menghasilkan banyak kursi di Pemilu 2024.

Baca Juga:Edy Rahmayadi: Persatuan dan Kesatuan Syarat Utama Membangun Sumut

“Baik itu untuk DRP RI, tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Karena tanpa menang di Pemilu 2024 khususnya di Sumut, maka tak akan diperhitungkan di Pilkada 2024,” ucapnya.

Rudi mengatakan, dalam hal usung mengusung ataupun mendukung pada Pilkada 2024–baik untuk Gubernur maupun Walikota/Bupati–tentu ada mekanisme dan parameter sebelum diputuskan.

“Tugas DPW dan DPD se-Sumut adalah merekomendasikannya dengan berbagai pertimbangan, serta data tentunya. Namun keputusan akhir ada di DPP Partai Perindo. Jadi saat ini kita masih fokus untuk pemilihan legislatif saja terlebih dahulu,” tukasnya.

Sementara untuk partai pengusung lainnya seperti Demokrat, Golkar, Gerindra PAN dan Hanura belum memberikan tanggapan ditanya soal kembali beri dukungan kepada Edy Rahmayadi kembali atau tidak.

Ada yang Lebih Baik

Merunut ke belakang, Edy Rahmayadi sempat memberi isyarat tidak akan maju lagi pada Pilgubsu 2024 mendatang. Menurutnya pekerjaan menjadi gubernur sangat berat dan dirinya berharap ada yang lebih baik.

Baca Juga:DPRD Apresiasi Upaya Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah Wujudkan Sumut Bermartabat

“Saya bertanya sama Tuhan dulu. Saya berharap ada yang lebih baik dari saya, karena pekerjaan ini rasanya berat sekali,” katanya kepada wartawan usai melantik ratusan pejabat eselon III dan IV Pemprov Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Selasa (21/2/2023) lalu.

Edy mengatakan hal ini setelah sebelumnya menjelaskan, hingga beberapa bulan sebelum berakhirnya masa jabatannya, ternyata masih banyak visi-misinya yang belum terwujud. Visi misi itu yakni berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, pertanian, peternakan dan kesehatan.

“Ini 4 hal yang masih harus kita pompa. Pendidikan sampai sekarang masih 64 persen,” ungkapnya.

Edy mengaku saat itu sedang melakukan evaluasi bersama kepala-kepala dinas terkait belum tercapainya visi misi tersebut. Evaluasi ini menyangkut target yang dicanangkannya berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga:Gubsu Serahkan Laporan Keuangan ke BPK RI

“Saya sedang evaluasi bersama kadis, apakah mau saya ini yang terlalu tinggi atau capaian-capaian ini yang perlu dievaluasi karena terhambat 2 tahun masalah covid. Ini kan datangnya mendadak sehingga mengubah pekerjaan yang sudah terstruktur, termasuk finansialnya karena refokusing. Kegiatan-kegiatan lain semua terhenti karena fokus pada penanganan Covid-19,” ujarnya.

Namun demikian kata Edy, ia berharap penggantinya bukanlah sosok yang asal-asalan atau tidak berkualitas. Jika itu terjadi, ia mengaku tida rela. “Tapi kalau orang yang maju abal-abal juga terpaksa saya maju juga karena ini rakyatku kampungku yang harus punya integritas,” pungkasnya.(anita/ial/dtc/mnc/tnc/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles