7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Kilang Padi Berbiaya Rp1,3 Miliar di Batu Bara Mubazir, 17 Dinamo Raib

Batu Bara, MISTAR.ID

Kilang padi di Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, yang menelan anggaran  Rp1,3 miliar lebih, mubazir dan peralatan di dalamnya terancam menjadi barang rongsokan. Parahnya, sebanyak 17 dinamo penggerak mesin penggiling padi yang dikelola Gapoktan Tunas Muda itu raib digondol orang tak bertanggung jawab.

Ironisnya, sejak diserahterimakan dari Dinas Pertanian Batu Bara kepada Gapoktan Tunas Muda Air Hitam sekira akhir tahun 2020, hingga saat ini kilang padi tersebut tidak pernah dioperasikan.

Rabu (2/3/22), Kades Air Hitam Basri kepada wartawan mengaku kehilangan dinamo tersebut baru dilaporkan Ahmad Syafii selaku Ketua Gapoktan Tunas Muda pada Kamis 17 Feb 2022. Ketua Gapoktan melaporkan lewat telepon seluler bahwa di gilingan padi ada benda yang hilang yakni dinamo sebanyak 17 unit. “Saat itu pas Musrenbang Kecamatan Datuk Lima Puluh. Saya bilang akan dibicarakan lagi,” terang Basri.

Baca Juga:Bupati Simalungun Akan Operasikan Kilang Padi SP3T di Panombean Panei

Selanjutnya menurut pengakuan Basri, dirinya langsung menghubungi Elojin selaku Bhabinkamtibmas Desa Air Hitam lewat telepon seluler. Begitu menerima kabar, Elijon langsung datang ke kantor desa. Saat itu juga telah hadir PPL Pertanian Adrian. “Saya beritahu ada alat-alat gilingan padi yang hilang yaitu dynamo,” lanjut Kades.

Masih menurut Kades, dirinya bertanya kepada Babinkamtibmas langkah apa yang harus ditempuh. Lalu  Babinkamtibmas menyarankan untuk melapor ke Polsek Lima Puluh. Kemudian PPL Adrian dan Ketua Gapoktan membuat laporan polisi di Polsek Lima Puluh pada Senin (21/2/22). “Saya temani Ketua Gapoktan ke Polsek. Namun saat ditanya penyidik berapa angka kehilangan, kami tak bisa jawab”, bebernya.

Saat itu, disebutkan Basri, penyidik Polsek Lima Puluh menyarankan agar hal itu dikoordinasi ke Dinas Pertanian melalui Kabid di Dinas Pertanian Suriana untuk mengetahui berapa nilai kerugian. “Namun hasilnya saya belum tahu,” kilah Kades Basri.

Baca Juga:Penyalur Beras Batu Bara Bantah Pasokan ke E-Waroeng Tidak Layak Konsumsi

Sebenarnya, menurut Kades, saat peninjauan Bupati Batu Bara H Zahir, barulah Ketua Gapoktan tahu ada yang hilang. Namun saat itu Ketua Gapoktan, menurut Kades, tidak memberitahu kepada bupati. “Baru setelah bupati pulang, ketua lapor ke saya,” jelas Kades seraya menjelaskan bahwa kilang belum beroperasi karena operator belum menerima pelatihan sehingga belum paham.

Di tempat sama, Ketua Gapoktan Tunas Muda Ahmad Syafii menjelaskan mereka tidak dapat mengoperasikan kilang padi tersebut karena belum mendapat pelatihan. “Saat pengajuan pembuatan kilang padi, tidak kita sertakan pelatihan. Namun setelah mesin selesai dipasang telah diajukan proposal pelatihan kepada Kadis tapi tidak ada realisasi,” timpal Kades Air Hitam Basri.(ebson/hm15)

Related Articles

Latest Articles