3.6 C
New York
Monday, January 13, 2025

Januari, Nilai Tukar Petani di Sumut Naik 0,63%

Medan, MISTAR.ID

Januari 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 126,75 atau naik 0,63 persen dibandingkan dengan NTP Desember 2021, yaitu sebesar 125,95.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

“Kenaikan NTP Januari 2022 disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga subsektor, yaitu NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,27 persen, NTP subsektor peternakan sebesar 0,61 persen, dan NTP subsektor perikanan sebesar 0,60 persen. Sementara itu, NTP subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,09 persen dan NTP subsektor hortikultura turun sebesar 2,05 persen,” sebut Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut Dinar Butarbutar, Senin (7/2/22).

Baca Juga:Nilai Tukar Petani Sumut Naik 0,16 Persen

Disebutkan Dinar, pada Januari 2022, terjadi inflasi perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,62 persen. Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Januari 2022 sebesar 125,78 atau naik sebesar 0,72 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Sementara itu, survei harga produsen gabah di Sumut pada Januari 2022 telah mencatat 80 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 39 observasi (48,75%), diikuti oleh Gabah Kualitas GKG sebanyak 26 observasi (32,50%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 15 observasi (18,75%).

Di tingkat petani pada Januari 2022, harga tertinggi senilai Rp6.200 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Mustaban di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.300 per kg berasal dari Gabah Kualitas GKP varietas Inpari 32 di Kabupaten Simalungun.

Baca Juga:Nilai Tukar Petani di Sumut Periode Agustus Naik 1,85 Persen

“Sedangkan di tingkat penggilingan pada Januari 2022, harga tertinggi senilai Rp6.300 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Mustaban di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.350 per kg berasal dari Gabah Kualitas GKP varietas Inpari 32 di Simalungun,” jabarnya.

Adapun rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 1,47 persen dari Rp5.383 per kg pada Desember 2021 menjadi Rp5.462 per kg pada Januari 2022. Kelompok kualitas GKP juga mengalami kenaikan sebesar 6,47 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp4.610 per kg menjadi Rp4.908 per kg.

“Rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen dari Rp5.453 per kg pada Desember 2021 menjadi Rp5.551 per kg pada Januari 2022. Kelompok kualitas GKP juga mengalami kenaikan sebesar 6,14 persen,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles