9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Gerakan ‘Tarhilala Pemkab Toba’ Disahuti Warga dengan Bertanam Jagung dan Sayuran

Toba, MISTAR.ID

Gerakan ‘Tarhilala’ (lumayan) yang digaungkan Pemkab Toba, perlahan disahuti sejumlah warga dengan bertanam jagung dan tanaman palawija lainnya di lahan pekarangan rumahnya.

Pada dasarnya ‘Gerakan Tarhilala’ menyasar banyak hal yang dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat. Mulai pemanfaatan sampah yang nantinya dapat menjadi rupiah, pemanfaatan lahan kecil pekarangan rumah untuk bertanam sayuran dan pemanfaatan lain yang bernilai jual untuk mendukung perekonomian warga.

Di setiap sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa hingga pemerintah kabupaten terkait ‘Gerakan Tarhilala’, berharap masyarakat Toba kiranya dapat dan mampu mengimplementasikan Gerakan ‘Tarhilala’.

Baca Juga:Pemkab Toba Serahkan Alat Bantu Bagi Penyandang Disabilitas

Juga mengedepankan sifat dan sikap “Batak Naraja” yakni suku Batak yang “Beragama, ber-Adat dan Taat Hukum”. Sehingga disetiap melakukan”Gerakan Tarhilala” dimana saja, dapat berlangsung humanis di tengah masyarakat.

Delima Tambunan dan Marianna Siahaan, warga Desa Lumban Gaol di Kecamatan Balige, mengimplementasikan “Gerakan Tarhilala” dengan bertanam jagung dan kacang tanah.

Lahan yang tidak begitu luas, mereka manfaatkan dengan menanam jagung dan kacang tanah serta sayuran lainnya. “Hasilnya, cukup untuk menambah kebutuhan keseharian keluarga,” ujar Delima, Jumat (21/10/22).

Tidak ada kecemburuan dan saling memburukkan di antara warga di sini. “Misalnya iri dan sirik jikalau hasil tanaman kita lebih bagus dari warga lainnya, maupun sebaliknya. Intinya gerakan pemanfaatan lahan ini untuk menopang perekonomian kebutuhan keluarga,” imbuh Delima.

“Kini tanaman kami sebagian sudah berbuah dan sebagian lagi baru tanam. Namun kami meminta perhatian pemerintah ke depannya untuk memperhatikan ketersediaan bibit, khususnya bibit jagung,” sebut Delima yang kewalahan mendapatkan bibit jagung pada dua bulan sebelumnya.

Baca Juga:Pemkab Toba Bentuk Satgas Penanganan Bencana Libatkan Stakeholder Terpadu

Di tengah keterbatasan ketersediaan pupuk dan harga tinggi, dirinya mensiasatinya dengan menggunakan pupuk organik olahan sendiri.

“Sejauh ini, pertumbuhan tanaman cukup bagus. Yang memiliki lahan pekarangan rumah seluas 1, 5 rante yang ditanam jagung dan kacang tanah,” ujarnya. (james/hm12)

Related Articles

Latest Articles