12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Gemarikan Sebagai Upaya Mendukung Kesehatan Masyarakat

Sergai, MISTAR.ID

Sebagai langkah mendukung kesehatan masyarakat dan penanganan kasus Stunting atau Gizi Buruk pada anak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sergai menggelar Kampaye Gerakan Mamasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang di laksanakan di Sekolah Taman Kanak- kanak (TK) Sehati, di Desa Kuala Bali Kecamatan Serba Jadi, Senin (5/12/22).

Kegiatan yang dibuka Bupati Sergai H Darma Wijaya tersebut diikuti 50 anak yang bersekolah di TK Sehati, sedangkan Kampanye Gemarikan ini direncanakan dilaksanakan selama 5 hari di lima kecamatan yaitu, di Kecamatan Serba Jadi, Kecamatan Silinda, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Pegajahan, dan TK Sehati di Desa Kuala Bali menjadi titik pertama kegiatan tersebut.

Pada sambutannya, Bupati Sergai H Darma Wijaya mengatakan, di tengah besarnya potensi perikanan, menurutnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara maju dan negara berkembang lainnya.

Ia mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan Indonesia pada tahun lalu, baru mencapai 55,37 kg per kapita.

Baca Juga:Cegah Stunting, Dinas Kelautan dan Perikanan Kampanyekan Gemar Makan Ikan

“Pada tahun 2022 ini, Pemerintah Indonesia menargetkan konsumsi ikan menjadi 58 kg per kapita per tahun. target ini masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan per kapita di negara-negara dengan industri maritim yang maju. Sebut saja Jepang yang mencapai 100 kg per kapita/tahun, Singapura 90 kg per kapita, Malaysia 80 kg per kapita, dan Norwegia 75 kg perkapita,” ujarnya.

Di Kabupaten Sergai, tingkat konsumsi ikan pada tahun 2021 yaitu 49 kg per kapita dan pada tahun 2022 ini, Pemkab Sergai menargetkan tingkat konsumsi ikan masyarakat per kapita menjadi 50 kg/tahun.

Bupati mengakui, target ini memang masih di bawah target nasional, namun menunjukkan tren yang terus meningkat yang dilihat dari realisasi konsumsi ikan per kapita Sergai pada tahun 2017 yang masih 42 kg, dan tahun 2020 yakni 48 kg.

“Sebagai perbandingan, target konsumsi ikan Sergai ini masih di bawah tingkat konsumsi ikan per kapita di Provinsi Maluku yang mencapai 54 kg per tahun, namun di atas tingkat konsumsi ikan di Yogyakarta yang hanya 30 kg per tahun dan Bali yang cuma 25 kg/tahun,” beber Bang Wiwik, sapaan akrabnya.

Baca Juga:Tekan Stunting, Djarot Saiful Hidayat Ajak Warga Siantar Gemar Makan Ikan

Padahal sebagai sumber pangan, bupati berpendapat, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Kandungan protein, asam lemak omega 3, dan omega 6 yang sangat bermanfaat bagi kesehatan anak serta ibu hamil dan menyusui.

Bagi anak, gizi pada ikan akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan perkembangan otak. Juga pada ibu hamil dan menyusui di mana ikan yang dikonsumsi akan berpengaruh secara langsung bagi kesehatan ibu dan janin, juga pembentukan otak bagi janin.

Dikatakan bupati, upaya meningkatkan tingkat konsumsi nasional dan di daerah Sergai tentu tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat.

Hal ini menurutnya menjadi tugas bersama, khususnya dalam penanganan gizi buruk yang masih menjadi permasalahan di Indonesia secara umum.

Baca Juga:Cegah Stunting, Nawal Lubis Ajak Masyarakat Tanjungbalai Gemar Makan Ikan

Terakhir, Bupati mengajak seluruh pihak mewujudkan Sergai menjadi kabupaten yang Maju Terus: Mandiri, Sejahtera, dan religius, dengan menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas dan kuat, yang salah satunya dengan mengkonsumsi ikan.

Di kesempatan, serupa Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sergai Ny Hj Rosmaida Saragih Darma Wijaya mengajak anak-anak yang hadir pada acara Gemarikan untuk senang makan ikan.

Apalagi nantinya ada banyak ragam menu olahan ikan yang akan bersama-sama disantap, mulai dari baso ikan, naget ikan, pempek ikan, dan otak-otak ikan.

“Saya juga mengajak kepada orang tua dari murid-murid yang hadir untuk menumbuhkan budaya makan ikan. Kalau anak-anak susah makan ikan, bisa dibuat kreasi ragam olahan ikan. Misalnya anak-anak suka baso bakar, kita juga bisa membuat kreasi baso bakar dengan bahan baku ikan,” pesannya.(boby/hm10)

Related Articles

Latest Articles