10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

F1H2O: Ehhh…Ada Sambo di Balige!

Balige, MISTAR.ID

Walaupun pengadilan telah menjatuhkan vonis mati bagi terdakwa utama kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, ternyata nama mantan Kadiv Propam Polri tersebut masih tetap melekat di ingatan para pengunjung F1H2O yang digelar di kawasan Pantai Danau Toba, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

Buktinya, saat petugas dari kepolisian menggelar patroli dengan boat untuk memantau keamanan pengunjung atau penonton di pinggiran atau bibir Pantai Danau Toba di Kelurahan Onan Pardede, Kecamatan Balige, spontan para omak-omak yang sebelumnya duduk tenang di bawah terpaan terik matahari berteriak keras.

“Oiii…sambooo!!! Sambooo, sini kau dekat sambooo!!! Masih hidupnya kau sambo…!” teriak para pengunjung yang didominasi omak-omak serentak tanpa dikomando.

Baca juga:Kadis Pariwisata Taput Sebut Event F1H20 Sangat Berdampak Pada Peningkatan Perekonomian

Usai meneriaki petugas kepolisian air itu dengan kata Sambo, tawa para omak-omak itu seketika pecah.

Uniknya, empat orang petugas kepolisian yang sedang menjalankan patroli pantai tersebut, justru mendekat ke bibir pantai. Teriakan Sambo pun kembali bergema diikuti gelak tawa para pengunjung lainnya.

“Lihat lah, sudah tak malu lagi mereka diteriaki kata Sambo. Mereka nampaknya sudah terbiasa. Tak malu lagi,” balas pengunjung lainnya sambil cekikikan.

Mendengar teriakan para ibu-ibu tersebut, keempat petugas kepolisian tersebut memilih menghindar dengan secepatnya memutar perahu boatnya menjauh dari bibir pantai.

Baca juga:Jelang F1H20, Polda Sumut Patroli Imbau Warga Tak Buang Sampah ke Danau Toba

Penjual Payung

Tak hanya petugas keempat petugas kepolisian tadi yang kena semprotan omak-omak. Saha seorang pedagang pagung keliling pun kena getahnya.

Saat melintas di antara kerumunan penonton, seorang pengunjung mencoba menawar harga payung yang dijualnya. Si penjual payung pun langsung menyebutkan harga payungnya saat si pengunjung tadi menanya harganya’

“Murah bu! Cuma tujuh puluh ribu satu,” jawabnya.

Mendengar besaran harga tersebut, the power of omak-omak kembali bergema.

“Suka-suka mu saja bikin harga ya! Mentang mentang cuaca lagi panas. Biasanya harga payung seperti itu cuma dua puluh ribuh rupiah. Kok kau naikkan pula tiga kali lipat!” seru si ibu.

Si penjual payung pun terlihat gelagapan. “Ada bu yang lebih murah. Payung yang kecil ini cuma lima puluh ribu,” balasnya.

“Bah. sama saja kau naikan harga payung sesukamu. Ke sana aja lah kau jualan!” ucap si ibu sedikit membentak.

Abang penjual payung pun memilih menghindar dengan muka masam. Omak…omak…kau lawan! (luhut/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles