9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Edy Rahmayadi Prihatin Terjadinya Tragedi Bola di Kanjuruhan Malang

Medan, MISTAR.ID

Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi seusai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/22) malam di Kabupaten Malang, Jawa Timur dan menewaskan ratusan suporter mendapat perhatian dari Mantan Ketua PSSI yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.

“Waduh kita prihatin itu,” kata Edy saat diwawancarai wartawan di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman No 41 Medan, Senin (3/10/22).

Menurut Edy, kegiatan olahraga bukanlah olah rasa. Sehingga Edy mengaku kecewa kenapa sampai terjadi kejadian berdarah tersebut. “Olahraga itu  bukan olah rasa. Tetapi kenapa seperti itu,” ucapnya kecewa. Maka, dijelaskan Edy, kejadian ini sedang dikaji. Harus dikaji oleh PSSI kedepannya. Tidak mungkin olahraga bola kaki dihilangkan dari bumi Indonesia.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan Malang

“Karena olahraga kaki ini adalah olahraga paling populer di Indonesia ini. Untuk itu, tinggal kita yang mengatur bagaimana caranya bermanfaat untuk kita semua,” ungkapnya. Seperti yang diketahui, sepak bola Indonesia berduka usai terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan setelah berakhirnya pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/22).

Dalam pertandingan yang dimenangi tim tamu dengan skor 2-3 itu, suporter tuan rumah yang kecewa menyerbu ke lapangan dan sempat memukuli pemain dari kedua tim dan juga ofisial. Pihak keamanan pun mencoba menenangkan situasi dengan menggiring keluar para suporter yang masuk ke lapangan kembali ke tribun. Namun karena semakin banyaknya suporter yang turun, situasi pun semakin kacau.

Alhasil, pihak keamanan menembakkan gas air mata, yang sebenarnya dilarang oleh FIFA digunakan dalam pengamanan stadion untuk mengusir suporter. Hal tersebut membuat suporter merasa sesak napas dan berebut untuk segera keluar dari stadion.

Baca juga: Respons Presiden FIFA atas Tragedi Kanjuruhan: This Is A Dark Day

Di situlah para suporter saling berdesakan untuk keluar sehingga banyak yang terinjak-injak oleh suporter lain. Akibatnya, ratusan suporter pun harus meninggal dunia dalam tragedi tersebut. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles