Bandung, MISTAR.ID
Sebanyak 500 goweser dari beragam komunitas ikut meramaikan Fun Bike Budaya Gerakan Bersepeda Series IV, Sabtu (3/6/23). Kegiatan Fun Bike dimulai dari Balaikota Bandung ini diharapkan bisa menjadi gerakan budaya bersepeda yang berkelanjutan.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, kebiasaan tersebut memang tidak mudah. Apalagi beragamnya kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
“Tapi saya yakin ketelatenan dan kesabaran serta konsistensi dari para pelaku bersepeda akan berdampak. Kita akan bertemu dalam satu titik waktu warga Kota Bandung familiar dengan kegiatan bersepeda,” ujar Ema.
Untuk mendukung udara yang sehat di Kota Bandung, Ema menambahkan bahwa mulai Minggu (4/6/23) pihaknya akan kembali membuka car free day (CFD) Dago. “Penduduk di Kota Bandung ini sangat luar biasa, apalagi saat long weekend seperti ini bisa sampai 3 juta lebih manusia ada di sini,” ucapnya.
“Luas wilayah yang semakin sempit dan penduduk yang kian bertambah perlu udara sehat. Kalau kita tidak mengubah pola perilaku di dalam berkegiatan tentunya polusi di Kota Bandung akan semakin memburuk,” katanya.
Dengan digalakkanya lagi kegiatan bersepeda dalam aktivitas sehari-hari, ia berharap bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
“Mudah-mudahan pada pembahasan APBD sekarang, tahun 2024 sudah bisa kita mulai. Tapi yang paling utama adalah perilaku kita di jalan raya dan berkegiatan sehari-hari harus jauh lebih baik,” ucapnya.
Plh Kepala Dinas Perhubungan, Ricky Gustiadi mengatakan, kegiatan tersebut telah rutin setiap tahunnya dimulai dari tahun 2019.
Selain fun bike, kegiatan ini juga ditujukan untuk sosialisasi keselamatan lalu lintas dan aktivasi jalur sepeda serta trotoar. “Akan ada pembagian hadiah lima sepeda kepada siswa berprestasi untuk meningkatkan budaya bersepeda di Kota Bandung,” katanya.
Diantara peserta Fun Bike adalah Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kota Bandung, Wahab Romli. Ia berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung dan menjadi ajang sinergi antar berbagai komunitas dengan pemerintah. (KBRN/hm19)
