6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Ketika Indonesia Diguncang Badai Serangan Thailand

Jakarta, MISTAR.ID

Pertandingan final leg pertama Piala AFF 2020 (Piala AFF 2021) yang mempertemukan Indonesia vs Thailand bisa dikatakan menjadi pertempuran satu arah. Di pengujung babak pertama, Indonesia sejatinya mampu bangkit dan menciptakan peluang. Terutama lewat peluang emas yang disia-siakan Alfeandra Dewangga pada menit ke-41.

Intinya tak lepas karena Thailand mampu mendominasi permainan yang digelar di Stadion Nasional, Singapura, pada Rabu (29/12/21) malam itu. Sejak peluit pertama dibunyikan, Thailand langsung melakukan tekanan eksplosif ke pertahanan Indonesia.

Upaya tim asuhan Alexandre Polking itu pun membuahkan hasil dengan torehan gol pada menit kedua yang dicetak Chanathip Songkrasin. Berawal dari sisi kanan penyerang Thailand, Philip Roller sukses menerobos adangan dua pemain Indonesia lalu melepaskan umpan untuk Chanathip yang mampu diselesaikan dengan sempurna untuk membuka skor.

Baca Juga:Taklukkan Singapura 4-2, Indonesia ke Final Piala AFF 2020

Gol pembuka Thailand yang terjadi cepat semakin membuat pasukan Gajah Perang bersemangat. Pertahanan Indonesia terus diguncang keras oleh badai serangan Tim Gajah Perang. Di pengujung babak pertama, Indonesia sejatinya mampu bangkit dan menciptakan peluang. Terutama lewat peluang emas yang disia-siakan Alfeandra Dewangga pada menit ke-41.

Memasuki babak kedua, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong melakukan perubahan. Shin Tae Yong memasukkan tiga pemain sekaligus di awal babak kedua yaitu Elkan Baggott, Kadek Agung, dan Evan Dimas. Kehadiran tiga pemain yang menggantikan Edo Febriansyah, Fachrudin Aryanto, dan Rachmat Irianto itu diharapkan bisa mencari gol penyeimbang pada laga ini.

Namun, Thailand yang semakin menikmati permainan mampu menambah keunggulan pada menit ke-52 lewat penyelesaian sempurna Chanathip usai meneruskan umpan Supachok Sarachat. Bahkan, pada menit ke-67, Supachok yang giliran mencatatkan namanya di papan skor dan membawa Thailand unggul 3-0.

Unggul 3-0 Thailand semakin percaya diri. Bahkan pelatih Thailand Alexandre Polking berani mengganti kiper Siwarak Tedsungnoen dengan penjaga gawang veteran Kawin Tamsatchanan pada menit ke-75. Kawin dimasukkan Polking untuk mendapat kebahagiaan usai ayahnya meninggal dunia, kemarin.

Baca Juga:Hasil Undian Piala AFF 2020: Indonesia Segrup dengan Malaysia dan Vietnam

Tak berhenti sampai di situ, Thailand yang semakin nyaman menguasai permainan mampu menambah keunggulan menjadi 4-0 pada menit ke-83 lewat gol Bordin Phala. Keunggulan 4-0 Thailand bertahan hingga pertandingan final leg pertama berakhir. Kekalahan telak 0-4 ini juga menunjukkan jika Timnas Indonesia masih kalah kelas dari Thailand. Hal ini juga terlihat dari statistik pertandingan.

Dalam laga ini Thailand unggul penguasaan bola 67 persen berbanding 33 persen dari Indonesia. Thailand juga mampu melepaskan total 19 tembakan, sementara Indonesia hanya mampu mencatatkan empat kali percobaan. Dari 19 tembakan tersebut, Thailand mencatatkan sembilan tembakan on target. Sedangkan, Indonesia hanya memiliki satu shot on target.

Dominasi serangan Thailand juga ditunjukkan dengan jumlah crossing yang lebih banyak dari Indonesia. Thailand mencatatkan 16 kali crossing, sementara Indonesia hanya tujuh kali melakukan crossing. Thailand juga memiliki akurasi passing 85 persen berbanding 72 persen. Tim Gajah Perang juga mampu memenangi 43 duel berbanding 40 untuk Indonesia.

Sementara, Indonesia hanya lebih banyak dari jumlah penyelamatan yaitu 4 kali berbanding 1. Lalu, Indonesia juga lebih banyak melakukan pelanggaran dengan 22 berbanding 14. Timnas Indonesia masih memiliki peluang di final leg kedua Piala AFF 2020 (Piala AFF 2021) yang akan berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, pada Sabtu, 1 Januari 2022 mendatang.

Baca Juga:Pelatih Singapura Sebut Skuatnya Tunjukkan Performa Terbaik di Leg Kedua AFF 2020

Kekalahan di final leg pertama harus bisa menjadi pelajaran bagi Timnas Indonesia untuk tampil lebih baik di leg kedua. Setidaknya ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dari permainan Timnas Indonesia menjelang final leg kedua.

Pertama, Timnas Indonesia harus mampu meningkatkan fokus dan kehati-hatian khususnya di 10 menit awal dan akhir permainan. Sebab, itu adalah menit-menit krusial yang biasanya para pemain Indonesia kehilangan fokus. Hal ini terbukti saat Indonesia kebobolan pada menit kedua lewat tendangan Chanathip Songkrasin.

Kebobolan cepat ini sontak bakal mengubah strategi yang diinginkan oleh Shin Tae Yong. Sebaliknya, lawan akan semakin percaya diri setelah mampu unggul di menit-menit awal. Masalah kedua yang harus dibenahi Shin Tae Yong kepada anak asuhnya adalah persoalan akurasi passing.

Dapat dilihat pada pertandingan final leg pertama banyak sekali pemain Indonesia salah melepaskan passing. Kesalahan yang kerap terjadi ini membuat Indonesia sering gagal dalam melancarkan serangan balik cepat yang menjadi andalan Tim Merah Putih.

Sebaliknya, kehilangan bola yang sangat cepat akan memberikan kesempatan bagi lawan untuk mudah melakukan serangan balik kepada Indonesia. Masalah lain yang harus dibenahi Shin Tae Yong adalah sistem bertahan. Menghadapi Thailand yang kuat dalam permainan kolektif menuntut para pemain Indonesia harus cepat dalam menutup setiap celah di lini pertahanan.

Baca Juga:Kelelahan, Timnas Indonesia Ditahan Imbang Singapura 1-1

Para pemain Indonesia harus disiplin dan cermat dalam membaca pola serangan Thailand serta harus cepat dalam menutup lawan. Namun, para pemain Indonesia juga harus lebih tenang dan berusaha untuk menghindari benturan-benturan yang mengakibatkan pelanggaran yang tidak perlu yang membuat Thailand mendapatkan kesempatan menyerang lewat set piece.

Shin Tae Yong juga perlu meningkatkan kekuatan di lini tengah permainan. Shin harus menurunkan pemain-pemain yang kuat dalam penguasaan bola sejak menit pertama, salah satunya Evan Dimas. Hal ini juga untuk mengurangi masalah mudahnya Indonesia kehilangan bola di lini tengah. Dengan keberadaan Evan di lini tengah juga diharapkan bisa menjaga tempo permainan Indonesia.

Terakhir, Timnas Indonesia harus bermain lebih berani dalam menguasai bola dan tampil habis-habisan sejak peluit pertama dibunyikan. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles