Simalungun, MISTAR.ID
Masyarakat di Kecamatan Sidamanik masih penasaran soal hasil Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) konversi tanaman teh ke sawit yang dilakukan PTPN IV Unit Bah Butong. Hingga saat ini, belum ada sosialisasi maupun publikasi terkait Amdal dimaksud kepada masyarakat setempat.
Salah seorang warga Tigabolon, M Siallagan mengatakan, sampai hari ini dia tidak mengetahui seperti apa hasil Amdal tersebut, dan bagaimana dampak lingkungan yang akan dirasakan masyarakat setelah perubahan tanaman di Bah Butong.
Baca Juga:Â Ditanya Soal Pembangunan dan Antisipasi Dampak Konversi, Pihak PTPN IV Irit Bicara
“Tidak tahu kita seperti apa kajian mereka, apa hasilnya pun tidak kita ketahui,” kata M Siallagan saat ditanya Mistar, Rabu (25/10/23) sekitar pukul 10.00 WIB.
Masyarakat Tigabolon, lanjut Siallagan, juga mengaku sulit mendapatkan informasi dari pihak PTPN IV, padahal dampak program tersebut berpengaruh terhadap kehidupan warga.
“Tidak tahu apa yang mereka kerjakan, padahal kalau banjir kita yang rasakan di sini,” keluhnya.
Sebelumnya, Praktisi Lingkungan dari Universitas Simalungun Dr Ir Simon Sidabukke menyarankan, agar masyarakat melayangkan surat audensi kepada Dinas Lingkungan Hidup, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga:Â Soal Konversi Teh di Sidamanik, Begini Penjelasan Praktisi Lingkungan Dr Ir Simon H Sidabukke
Surat tersebut harus ditembuskan ke Bupati Simalungun sebagai kepala daerah, agar jika nantinya tidak dapat dari DLH, masyarakat bisa langsung beraudensi ke Bupati Simalungun.
Pihak PTPN IV Unit Kebun Teh Sidamanik, ketika dikonfirmasi Mistarterkait sosialisasi Amdal tersebut, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. (Roland/hm22)
