6.8 C
New York
Sunday, October 27, 2024

Selain Sampah, Warga Parapat Keluhkan Banyaknya Lampu Penerangan Jalan yang Mati

Simalungun, MISTAR.ID

Selain mengeluhkan tumpukan sampah di setiap sudut Kawasan Wisata Danau Toba Parapat, warga juga mengeluhkan lampu penerangan jalan yang kerap mati. Bahkan, tumpukan-tumpukan sampah itu selalu menimbulkan bau busuk.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Kabupaten Simalungun, Robert Pardede berharap kinerja pemerintah untuk menanggulangi itu. Mereka, selaku usahawan berharap pemerintah menaruh perhatian terhadap kawasan wisata di Parapat.

“Harapan kami dari pelaku usaha itu, kondisi di lokasi wisata nyaman bersih dan lampu-lampu jalan itu hidup. Ini terkadang mati dan terkadang hidup, kalau mati lampu tentu lokasi akan gelap. Siapa yang mau datang di gelap-gelap,” ujar Robert, Rabu (23/10/24).

Robert mengatakan, jika lokasi wisata Parapat terlihat bersih, tentunya akan mendatangkan wisatawan ke Parapat. Tetapi, kata dia, dengan kondisi saat ini siapa yang akan datang jika lokasi wisatanya jorok dan gelap.

“Kalau kita lihat ke belakang. Lokasi Wisata Parapat itu bersih dan lampu-lampu jalan hidup dan terang kalau malam hari, ini tidak. Bersih dan rapi itu pun menjadi idaman dari pengunjung ketika datang ke lokasi wisata,” katanya.

Baca Juga : Sambut Aquabike Jetski Championship 2024, PHRI Simalungun Minta Sampah-sampah Dibersihkan

Robert mengaku kecewa dengan kondisi Parapat saat ini. Padahal, Parapat juga menjadi daerah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terbilang melebihi target, tetapi mengapa sampah menumpuk dan lampu jalan mati.

Bahkan, beberapa pengusaha juga telah tepat waktu membayar pajak terhadap pemerintah. Namun tetap saja kondisi Parapat saat ini memperihatinkan banyaknya sampah dan lampu penerangan jalan mati.

“Dari Parapat hingga Aek Nauli mati lampu jalan. Padahal PAD-nya over target, jadi kewajiban itu sudah dilakukan. Saya kira kalau PAD sudah over tidak ada lagi alasan,” ucapnya.

Imlek Sidabutar, pelaku usaha Perhotelan di Parapat turut menyampaikan hal yang sama. Kata Imlek, masalah sampah yang ada di Parapat menjadi penghambat untuk wisatawan berkunjung.

“Apa dampaknya, dahulu itu ada tim oranye yang setiap harinya memunguti sampah. Kini sudah tidak ada lagi sehingga sampah menumpuk dimana-mana,” ucapnya.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles