Baca Juga :Â Gunung Api Shiveluch Meletus Usai Gempa 7.0 Magnitudo di Rusia
Saat ini BMKG telah mengoperasikan 533 sensor seismik di seluruh Indonesia guna memantau aktivitas gempa bumi secara cepat, tepat dan akurat. Akan tetapi, gempa belum bisa diprediksi baik dalam besarnya, waktu dan lokasi kejadian. oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG.
“Informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mengetahui resiko terburuk efek gempa bumi dan ketika kita bisa mengetahui efeknya kita tahu bagaimana untuk mencegah dan memitigasi risiko kerugian baik dalam sektor sosial, ekonomi, kesehatan dan korban jiwa,” jelasnya.
Selain itu, Hendro juga menyampaikan bahwa potensi gempa dan tsunami akan selalu ada dan kapan terjadinya tidak dapat diprediksi, sehingga kesadaran masyarakat dan bagaimana meningkatkan serta memperbaharui teknik dan model mitigasi yang tepat harus terus dilakukan disetiap daerah. (hamzah/hm24)
