Simalungun, MISTAR.ID
Banjir di Binanga Bolon yang disebabkan jebolnya tanggul pembuatan waduk di Nagori Purba Tongah, yang terjadi satu minggu lalu merusak lahan pertanian, dan mengakibatkan warga gagal panen.
Hal itu disampaikan Henri Hutapea (47), seorang petani kopi yang gagal panen akibat lahannya rusak diterjang banjir saat ditemui di lokasi, Selasa (26/12/23).
Saat banjir terjadi, Henri mengaku sedang membuat gubuk kecil di lahan miliknya yang tak jauh dari area jatuhan Air Terjun Binanga Bolon. Ia menuturkan, volume air terjun tidak akan bertambah walaupun terjadi hujan deras.
“Pertama batu besar jatuh, lalu datang air banyak, lari lah kami. Sekitar jam empat lewat kejadiannya. Padahal (tanaman) kacangku sudah mau panen bulan ini, tapi gagal karena terbawa banjir. Tanaman kopi juga sudah siap panen, ada sekitar 1.200 batang yang hanyut,” keluhnya.
Baca Juga :Â Newsroom: Banjir Bandang Putuskan Jalur Alternatif Tigaras-Haranggaol
Henri mengatakan, saat longsor di Haranggaol beberapa waktu lalu, air di daerahnya biasa saja, tidak ada perubahan.
“Belum pernah ada musibah,” ucapnya.
Henri mengaku tidak mengetahui bahwa proyek pembuatan waduk di hulu Air Terjun Binanga Bolon sudah mulai dikerjakan. Namun, ia mengungkapkan bahwa dua hari sebelum terjadi banjir, warna Air Terjun Binanga Bolon sudah mulai keruh.
“Hari Senin dan Selasa, air sudah keruh. Padahal tidak ada hujan selama seminggu terakhir,” ungkapnya.
Baca Juga :Â Begini Kronologi Terjadinya Air Bah di Binanga Bolon Haranggaol
Dia bersama petani lainnya sudah melaporkan kerugian yang dialami, pasca terjadinya banjir bandang yang juga merusak infrastruktur jalan kepada pemerintah setempat.
“Bupati sudah datang malam kejadian, sudah kami sampaikan juga ke Camat dan Pangulu, semoga ada respon dari pemerintah,” harapnya.
Pantauan di lokasi, beberapa warga mulai memotong pohon-pohon besar yang tumbang dan terbawa arus banjir menggunakan mesin pemotong.
